KOMPAS.com – Ketua Komite Perubahan Sepak Bola Nasional (KPSN), Suhendra Hadikuntono, mengapresiasi Komite Eksekutif Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang memutuskan untuk menggelar Kongres Luar Biasa (KLB).
"Kami apresiasi. Memang PSSI tak punya pilihan lain kecuali menggelar KLB," kata Suhendra, Rabu (20/2/2019).
Dihubungi seusai rapat, anggota Komite Eksekutif PSSI, Very Mulyadi, menyatakan, keputusan untuk menggelar KLB itu disepakati secara bulat oleh Komite Eksekutif PSSI.
"Setelah ini, kami akan bawa ke FIFA untuk minta arahan, selanjutnya kami susun agenda KLB. Setelah ditetapkan waktunya, PSSI memberitahukan ke anggota empat minggu sebelum KLB. Kira-kira tiga bulan lagi baru KLB," ujarnya.
Baca juga: Iwan Budianto Akan Gantikan Peran Joko Driyono
Namun, menurut Suhendra, PSSI memiliki local wisdom (kearifan lokal) tersendiri yang merupakan bagian dari force majeure (kondisi darurat), dalam hal ini situasi menjelang pemilihan umum legislatif dan pemilihan umum presiden yang akan digelar serentak pada 17 April 2019, tidak harus mengacu kepada mekanisme Statuta Federation of International Football Association (FIFA).
"Organisasi apa pun di muka bumi ini pasti menghormati pemilihan presiden di suatu negara. Sebab itu, KLB harus digelar sesegera mungkin agar tidak ada jeda kepengurusan di PSSI," tuturnya.
Suhendra mengatakan, KLB semakin cepat digelar akan semakin baik sehingga tidak akan mengganggu pelaksanaan Pemilu 2019.
"Serahkan ke ahlinya. Untuk pemilu serahkan ke KPU (Komisi Pemilihan Umum), untuk KLB serahkan ke PSSI. Kami yakin masing-masing pihak akan bertindak profesional sehingga KLB PSSI yang diselenggarakan sebelum pemilu pun tak akan mengganggu agenda politik nasional lima tahunan," ujarnya.
"Pengurus PSSI yang baru harus benar-benar yang fresh (segar) sehingga tidak terkontaminasi masalah-masalah di PSSI dan tidak memiliki beban masa lalu di PSSI. Kalau orang-orang lama masih bercokol, jangan berharap PSSI bisa berubah menjadi lebih baik," kata Suhendra.
Baca juga: PSSI Pastikan Gelar Kongres Luar Biasa
Selanjutnya, PSSI harus membentuk perangkat Komite Pemilihan (KP) dan Komite Banding Pemilihan (KBP). Kedua, PSSI harus menetapkan tanggal KLB pemilihan kepengurusan baru, termasuk menjaring nama-nama calon ketua umum.
"Kami juga terus berkoordinasi dengan Satgas Antimafia Bola sesuai tupoksinya agar suksesi di PSSI dan proses hukum berjalan paralel," ujar Suhendra.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.