KOMPAS.com - Mantan pelatih Saina Nehwal, Vimal Kumar, menyebut sang pemain sebagai kandidat favorit juara All England 2019 yang akan berlangsung pada 6-10 Maret mendatang.
Menurut Kumar, Saina Nehwal memiliki kekuatan mental karena mampu bangkit dari cedera lutut yang menimpanya pada Olimpiade Rio 2016.
"Mental dia benar-benar yang paling tangguh, bahkan saya akan menilai dia lebih unggul dari pemain putra. Dia jauh lebih tangguh dari semua pemain," ucap Kumar seperti dilansir BolaSport.com dari Insidesport.
"Dia tidak berpikir terlalu banyak begitu berada di lapangan. Dia tidak mempermasalahkan jika dia merasa sakit. Dia akan berusaha keras dan menyulitkan lawan-lawannya," kata pria yang melatih Nehwal pada 2014-2017 itu.
Baca juga: BWF Kembangkan Inovasi untuk Gantikan Shuttlecock Bulu Angsa
Nehwal menjalani fase sulit selama 2016 karena mengalami cedera kaki setelah menjuarai Australian Open pada Juni.
Cederanya semakin bertambah ke bagian lutut sehingga kiprahnya terhenti pada babak kedua Olimpiade Rio 2016.
Ia menjalani operasi lutut pada September 2016 dan baru kembali berlaga pada Liga India bertajuk Premier Badminton League (PBL), Januari 2017.
Secara perlahan, Nehwal memperbaiki performanya. Dia membuktikannya dengan raihan medali emas Commonwealth Games 2018, medali perunggu Asian Games 2018 dan posisi runner-up pada Denmark Open dan Syed Modi International 2018.
Pada awal 2019, Nehwal meraih gelar pada Indonesia Masters setelah lawannya di final, Carolina Marin (Spanyol) mengalami cedera ligamen anterior cruciate ligament (ACL) di lutut kanannya.
Menurut Kumar, kondisi Marin dan Tai Tzu Ying (Taiwan) yang sedang memulihkan diri dari cedera membuat Nehwal dan tunggal putri India lainnya, Pusarla Venkata Sindhu, punya peluang untuk memenangi titel All England 2019.
"Kemenangan pada Indonesia Masters memberi Saina bekal kepercayaan diri yang dapat membantunya tampil pada All England," ucap Kumar.
"Carolina juga mungkin perlu waktu 5 hingga 6 bulan untuk pulih jika cedera serius. Carolina dan Tai Tzu Ying adalah favorit juara. Jadi, sekarang Saina dan Sindhu akan memiliki peluang besar untuk memenangkan gelar."
Nehwal yang akan berusia 29 tahun pada Maret, merupakan pemain tertua di jajaran sepuluh besar dunia tunggal putri.
Meski Nehwal paling senior, Kumar yakin mantan anak asuhnya itu tetap mampu menjaga performanya.
Baca juga: Munculnya Seruan Larangan Berhijab pada Olimpiade Paris 2024
"Saat Saina mengalami cedera di Olimpiade, saya ada di sana bersamanya. Saat itu, dia sedang mempersiapkan diri dan tiba-tiba cedera itu muncul. Tetapi, cara dia kembali dari cedera harus dihargai," aku Kumar.
"Sekarang ini soal program latihan yang cerdas. Dia memiliki kesempatan beberapa tahun di puncak dan dengan Olimpiade yang akan datang, dia ingin melakukannya dengan baik. Saya tidak ingin berpikir sejauh itu sekarang, tetapi dia dapat segera berpikir untuk berhasil di All England."
Nehwal pernah menjadi runner-up All England 2015 setelah dikalahkan Carolina Marin dengan skor 21-16, 14-21, 7-21.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.