Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wawancara Eksklusif Simon McMenemy, Cahaya Harapan Timnas Indonesia

Kompas.com - 31/01/2019, 16:54 WIB
Ferril Dennys

Penulis

KOMPAS.com - Pelatih asal Skotlandia, Simon McMenemy, didapuk menjadi pelatih tim nasional Indonesia oleh PSSI. Pelatih berusia 41 tahun tersebut akan membesut timnas selama dua tahun.  

Salah satu target yang diberikan PSSI kepada Simon adalah membawa timnas Indonesia menjadi juara di Piala AFF 2020. Indonesia memang belum bisa menaklukkan Piala AFF. Prestasi terbaik timnas di ajang ini adalah lima kali menjadi runner-up.

Plt Ketua Umum PSSI, Joko Driyono, dalam wawancara dengan Kompas.com beberapa waktu lalu, menyatakan bahwa Simon sebagai sosok tepat untuk memutus puasa gelar Indonesia di Piala AFF.

"Bagi PSSI memilih Simon bukan keputusan tiba-tiba. Ada pertimbangan bahwa ini pelatih yang memahami karakter sepak bola, catatan prestasi, secara kualifikasi memenuhi, dan ini sebagai bagian satu dari elemen suksesnya timnas," kata Jokdri.

Baca juga: Wawancara Eksklusif: Joko Driyono, Mau Ngapain di PSSI?

Ya, Simon merupakan pelatih muda berprestasi. Dia pernah membawa Filipina untuk kali pertama menembus semifinal pada 2010. Saat itu, dia masih berusia 33 tahun. Kemudian, Simon sukses mempersembahkan gelar juara Liga 1 bagi Bhayangkara FC pada 2017. Dia pun kemudian dinobatkan sebagai pelatih terbaik.

Simon pun sudah menyusun rencana untuk mewujudkan target mempersembahkan gelar juara. Berikut uraian Simon soal timnas dalam wawancara dengan wartawan Kompas.com, Ferril Dennys Sitorus, dan tim BolaSport.com:

Selamat Anda terpilih menjadi pelatih timnas Indonesia. Lalu apakah menerima tawaran melatih timnas Indonesia sebagai sebuah keputusan yang sulit?

Menerima tawaran tersrebut bukan hal yang sulit. Adalah hal yang spesial untuk bekerja di tim yang sangat mencintai sepak bola. Saya beruntung mendapatkan pekerjaan di timnas Filipina tetapi tidak banyak fans yang mendukung Anda dan memberikan motivasi untuk terus maju.

Saat datang ke Indonesia pada 2010 bersama Filipina, saya yang berdiri di depan tribune Stadion Gelora Bung Karno terisi penuh bergemuruh oleh suara-suara suporter, hal
tersebut membuat bulu kuduk saya berdiri.

Hal itu masih membuat saya terkesan. Fakta sekarang saya mendapat dukungan sedemikian besar dari orang-orang sebanyak itu merupakan perasaan sangat luar biasa. Saya sudah tidak sabar untuk menjalani pertandingan bersama timnas.

Apakah waktu setahun cukup bagi Anda untuk memenuhi target PSSI membawa timnas Indonesia menjuarai Piala AFF 2020?

Dalam satu tahun tidak (cukup persiapan) karena dua tahun lagi baru mulai turnamen itu. Tapi untuk juara, hal itu mungkin terpenuhi. Indonesia punya banyak talenta. Kita hanya harus menggabungkan satu per satu talenta itu untuk menjadi sebuah tim yang solid.  

Saya hanya harus menemukan kombinasi yang tepat untuk mewujudkannya. Jadi saya pikir target itu mungkin terpenuhi. Namun selain memiliki tim bagus, kami butuh dukungan
penuh.

Dukungan semacam apa yang Anda butuhkan?

Sama saja seperti situasi di Liga. Semua orang datang ke pertandingan kandang, karena itu stadion jadi ramai dan dipenuhi gemuruh, serta semangat suporter.

Tim jadi seperti bermain dengan 12, 13, atau 14 orang. Hal itu juga sama di timnas. Hanya ada beberapa negara yang bisa menandingi Indonesia saat Gelora Bung Karno terisi penuh.

Stadion itu memang keren karena gemuruh suporter. Hal ini sangat mengintimidasi lawan yang datang. Jika Indonesia ingin sukses, kami butuh dukungan luar biasa juga.   

Berbicara soal prestasi, menurut Anda apa penyebab timnas tidak bisa juara setidaknya di ajang Piala AFF?

Hmmm, saya mencoba menjelaskannya. Sangat banyak hal positif. Tapi banyak hal juga yang harus saya coba kembangkan. Pengetahuan sepak bola di luar lapangan, menurut saya, adalah satu faktor kunci.

Lihat Malaysia, Thailand, atau Johor Darul Takzim. Mereka membangun fasilitas luar biasa untuk meningkatkan motivasi pemain di luar lapangan, sebelum bertanding.

Pendidikan tentang hal seperti ini yang masih harus dikembangkan di Indonesia. Tim, pemain, dan setiap individu masih harus mengerti tentang apa yang terjadi di luar lapangan dan bagaimana rasanya tampil di lapangan.

Hanya turun ke lapangan dan bermain saja tidak selalu cukup. Soalnya, Anda akan terkena cedera atau sanksi bermain atau kelelahan. Masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan seputar pendidikan di luar lapangan.

Saya pikir, pelatih sebelumnya telah melakukan hal bagus untuk membuat tim maju. Saya berharap bisa melanjutkannya. Tapi, saya juga punya target spesifik, dalam mengembangkan mental tim di luar lapangan. Semoga hal tersebut bisa membuat pemain tampil bagus di
dalam lapangan.

Jadi hal itu menjadi masalah yang kompleks bagi Anda?

Saat menerima tawaran timnas, saya pulang ke negara saya. Teman saya bilang,'selamat. bagaimana timnya.' Saya jawab ini bukan soal sebuah tim, melainkan sebuah pekerjaan
besar. Tim hanya bagian kecil dari pekerjaan.

Pengalaman saya sebagai pelatih di klub membuat saya lebih baik dalam memahami masalah dan pekerjaan yang harus saya lakukan.

Saya pikir jika Anda ingin menjadi pelatih yang sukses, Anda harus mengerti melatih sepak bola dari dasar hingga level tertinggi. Satu-satunya cara agar bisa melakukannya adalah
melibatkan diri Anda sendiri.

Wawancara pelatih asal Skotlandia, Simon McMenemy, di Kantor PSSI, Jakarta, Kamis (31/1/2019). Simon didapuk menjadi pelatih tim nasional Indonesia, salah satu target yang diberikan PSSI adalah membawa timnas Indonesia menjadi juara di Piala AFF 2020.KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO Wawancara pelatih asal Skotlandia, Simon McMenemy, di Kantor PSSI, Jakarta, Kamis (31/1/2019). Simon didapuk menjadi pelatih tim nasional Indonesia, salah satu target yang diberikan PSSI adalah membawa timnas Indonesia menjadi juara di Piala AFF 2020.

Salah satu persoalan timnas adalah minimnya penyerang lokal. Apa pendapat Anda soal masalah ini?  

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komitmen Ketum PSSI untuk Perpanjang Kontak Shin Tae-yong hingga 2027

Komitmen Ketum PSSI untuk Perpanjang Kontak Shin Tae-yong hingga 2027

Timnas Indonesia
Jadwal Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024, Mulai Sabtu 27 April

Jadwal Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024, Mulai Sabtu 27 April

Badminton
Indonesia Vs Korea Selatan, Garuda Muda Tak Dianggap Underdog

Indonesia Vs Korea Selatan, Garuda Muda Tak Dianggap Underdog

Timnas Indonesia
Xavi Putuskan Bertahan di Barcelona hingga Juni 2025

Xavi Putuskan Bertahan di Barcelona hingga Juni 2025

Liga Spanyol
Liverpool Tumbang di Tangan Everton, Van Dijk Bicara Perebutan Gelar

Liverpool Tumbang di Tangan Everton, Van Dijk Bicara Perebutan Gelar

Liga Inggris
Man United Vs Sheffield United: Bruno Berjaya, Kemenangan MU Hal Utama

Man United Vs Sheffield United: Bruno Berjaya, Kemenangan MU Hal Utama

Liga Inggris
Thomas dan Uber Cup 2024: Momen Penguatan Semangat Jelang Olimpiade

Thomas dan Uber Cup 2024: Momen Penguatan Semangat Jelang Olimpiade

Badminton
Siaran Langsung dan Live Streaming Indonesia Vs Korsel Malam Ini

Siaran Langsung dan Live Streaming Indonesia Vs Korsel Malam Ini

Timnas Indonesia
Persib Bandung Vs Borneo FC, Siasat Pieter Huistra Manfaatkan Laga

Persib Bandung Vs Borneo FC, Siasat Pieter Huistra Manfaatkan Laga

Liga Indonesia
Klasemen Liga Inggris: Liverpool Gagal Pepet Arsenal, Terancam Man City

Klasemen Liga Inggris: Liverpool Gagal Pepet Arsenal, Terancam Man City

Liga Inggris
Hasil Man United Vs Sheffield United 4-2: Roket Fernandes, Setan Merah Menang

Hasil Man United Vs Sheffield United 4-2: Roket Fernandes, Setan Merah Menang

Liga Inggris
Hasil Everton Vs Liverpool, The Reds Tumbang, Gagal Dekati Arsenal

Hasil Everton Vs Liverpool, The Reds Tumbang, Gagal Dekati Arsenal

Liga Inggris
Link Live Streaming Everton Vs Liverpool, Kickoff Pukul 02.00 WIB

Link Live Streaming Everton Vs Liverpool, Kickoff Pukul 02.00 WIB

Liga Inggris
Pengamat Korsel Bahas Beban Besar Timnas Korea Jelang Hadapi Indonesia

Pengamat Korsel Bahas Beban Besar Timnas Korea Jelang Hadapi Indonesia

Timnas Indonesia
Sirkuit Mandalika Sudah Terpesan 200 Hari untuk Even Otomotif

Sirkuit Mandalika Sudah Terpesan 200 Hari untuk Even Otomotif

Sports
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com