Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Turnamen Bulu Tangkis Indonesia Masters

Kompas.com - 21/01/2019, 10:22 WIB
Aloysius Gonsaga AE

Penulis

KOMPAS.com - Pekan ini, para pecinta bulu tangkis di Tanah Air bakal mendapat tontonan menarik karena ada turnamen Indonesia Masters 2019 yang bergulir 22-27 Januari. Istora Senayan, Jakarta, akan menjadi tempat penyelenggaraan turnamen level Super 500 tersebut.

Turnamen ini pertama kali digelar pada 2010 di Samarinda, Kalimantan Timur. Kala itu, event BWF World Tour Super 500 tersebut masih menggunakan nama Indonesia Open Grand Prix Gold.

Tahun lalu, Indonesia meraih dua gelar melalui Anthony Sinisuka Ginting (tunggal putra) dan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo (ganda putra).

Meskipun demikian, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir menjadi pemain paling sukses karena ganda campuran terbaik Indonesia ini tiga kali menjadi juara. Marcus/Kevin pun dua kali menjadi pemenang meskipun pernah dengan pasangan berbeda.

Berikut 5 fakta Indonesia Masters:

1. Total hadiah 350.000 dollar AS (sekitar Rp 4,973 miliar)

Turnamen Indonesia Masters 2019 menyediakan total hadiah 350.000 dollar AS. Berdasarkan regulasi badan tertinggi bulu tangkis dunia, BWF, distribusi hadiah sebagai berikut:

Juara nomor tunggal memperoleh 26.250 dollar AS (sekitar Rp 373,119 juta), runner-up mendapatkan 13.300 dollar AS, semifinalis 5.075 dollar AS, perempat finalis 2.100 dollar AS dan babak 16 besar 1.225 dollar AS.

Juara nomor ganda memperoleh 27.650 dollar AS (sekitar Rp 392,933 juta), runner-up mendapatkan 13.300 dollar AS, semifinalis 4.900 dollar AS, perempat finalis 2.537 dollar AS, babak 16 besar 1.312 dollar AS.

2. Indonesia jadi negara paling sukses

Sejak turnamen ini digelar pada 2010, Indonesia menjadi negara yang paling banyak meraih gelar juara. Total, tuan rumah sudah 21 kali menjadi pemenang dengan distribusi 6 gelar tunggal putra, 1 tunggal putri, 7 ganda putra, 1 ganda putri dan 6 ganda campuran.

China berada di posisi kedua dengan raihan 10 gelar, disusul Jepang, Korea Selatan dan Thailand yang meraih dua gelar. Posisi keempat ditempati Taiwan, India dan Malaysia yang sama-sama baru memperoleh satu gelar.

3. Tontowi/Liliyana jadi pemain paling sukses

Ganda campuran Indonesia Tontowi Ahmad (kiri) dan Liliyana Natsir mengembalikan bola ke arah pasangan asal Chinese Taipei Lee Yang dan Hsu Ya Ching dalam laga babak kedua Indonesia Masters di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (23/1/2018). Pasangan ganda campuran Indonesia Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir menang dengan skor dua gim langsung 23-12 dan 21-10.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Ganda campuran Indonesia Tontowi Ahmad (kiri) dan Liliyana Natsir mengembalikan bola ke arah pasangan asal Chinese Taipei Lee Yang dan Hsu Ya Ching dalam laga babak kedua Indonesia Masters di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (23/1/2018). Pasangan ganda campuran Indonesia Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir menang dengan skor dua gim langsung 23-12 dan 21-10.

Ganda campuran terbaik Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir menjadi pemain paling sukses dalam turnamen ini. Mereka sudah tiga kali menjadi juara pada tahun 2010, 2012 dan 2015.

Sementara itu, ganda putra Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, yang berstatus juara bertahan, dua kali menjadi juara. Marcus pertama kali menjadi juara pada 2014 ketika berpasangan dengan Markis Kido sedangkan Kevin juara pada 2016 saat menjadi partner Wahyu Nayaka Arya Pangkaryanira.

Kini, Marcus/Kevin datang sebagai juara bertahan setelah tahun lalu menjadi yang terbaik. Pasangan nomor satu dunia ini memiliki bekal yang bagus karena baru saja juara Malaysia Masters 2019.

4. Adriyanti Firdasari satu-satunya tunggal putri yang pernah juara

Adriyanti FirdasariPBSI Adriyanti Firdasari

Bukan rahasia lagi, sektor tunggal putri Indonesia bukan yang terbaik sejak era Susy Susanti. Namun di tengah keterpurukan, Adriyanti Firdasari bisa mencuri perhatian ketika menjadi juara Indonesia Masters 2014 meskipun kala itu Indonesia mendominasi lantaran terjadi all-Indonesian semifinal.

Adriyanti ke final setelah menang atas Elyzabeth Purwaningtyas. Dia bertemu Ruselli Hartawan, yang menyingkirkan Maria Febe Kusumastuti. Dalam laga puncak, Adriyanti menang straight game 21-14, 21-14.

5. Partai terakhir Liliyana Natsir

Pebulu tangkis ganda campuran Indonesia Liliyana Natsir (kanan) dan Tontowi Ahmad (kiri) mengembalikan kok ke arah lawannya pebulu tangkis Korea Selatan Seo Seung Jae dan Chae Yo Jung, pada babak penyisihan Asian Games 2018 di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (24/8/2018). - INASGOCANTARA FOTO/INASGOC/NAFIELAH MAHMUDAH Pebulu tangkis ganda campuran Indonesia Liliyana Natsir (kanan) dan Tontowi Ahmad (kiri) mengembalikan kok ke arah lawannya pebulu tangkis Korea Selatan Seo Seung Jae dan Chae Yo Jung, pada babak penyisihan Asian Games 2018 di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (24/8/2018). - INASGOC

Turnamen Indonesia Masters 2019 akan menjadi partai terakhir Liliyana Natsir. Peraih medali emas Olimpiade Rio 2016 ini sudah memastikan akan gantung raket alias pensiun setelah event ini.

Liliyana berharap bisa meraih gelar sebagai kado perpisahan. Jika terwujud (juara), Liliyana (bersama Tontowi) akan mempertajam rekor pemain paling sukses dalam Indonesia Masters karena sejauh ini mereka sudah tiga kali menjadi juara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com