KOMPAS.com - Pekan ini, para pecinta bulu tangkis di Tanah Air bakal mendapat tontonan menarik karena ada turnamen Indonesia Masters 2019 yang bergulir 22-27 Januari. Istora Senayan, Jakarta, akan menjadi tempat penyelenggaraan turnamen level Super 500 tersebut.
Turnamen ini pertama kali digelar pada 2010 di Samarinda, Kalimantan Timur. Kala itu, event BWF World Tour Super 500 tersebut masih menggunakan nama Indonesia Open Grand Prix Gold.
Tahun lalu, Indonesia meraih dua gelar melalui Anthony Sinisuka Ginting (tunggal putra) dan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo (ganda putra).
Meskipun demikian, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir menjadi pemain paling sukses karena ganda campuran terbaik Indonesia ini tiga kali menjadi juara. Marcus/Kevin pun dua kali menjadi pemenang meskipun pernah dengan pasangan berbeda.
Berikut 5 fakta Indonesia Masters:
1. Total hadiah 350.000 dollar AS (sekitar Rp 4,973 miliar)
Turnamen Indonesia Masters 2019 menyediakan total hadiah 350.000 dollar AS. Berdasarkan regulasi badan tertinggi bulu tangkis dunia, BWF, distribusi hadiah sebagai berikut:
Juara nomor tunggal memperoleh 26.250 dollar AS (sekitar Rp 373,119 juta), runner-up mendapatkan 13.300 dollar AS, semifinalis 5.075 dollar AS, perempat finalis 2.100 dollar AS dan babak 16 besar 1.225 dollar AS.
Juara nomor ganda memperoleh 27.650 dollar AS (sekitar Rp 392,933 juta), runner-up mendapatkan 13.300 dollar AS, semifinalis 4.900 dollar AS, perempat finalis 2.537 dollar AS, babak 16 besar 1.312 dollar AS.
2. Indonesia jadi negara paling sukses
Sejak turnamen ini digelar pada 2010, Indonesia menjadi negara yang paling banyak meraih gelar juara. Total, tuan rumah sudah 21 kali menjadi pemenang dengan distribusi 6 gelar tunggal putra, 1 tunggal putri, 7 ganda putra, 1 ganda putri dan 6 ganda campuran.
China berada di posisi kedua dengan raihan 10 gelar, disusul Jepang, Korea Selatan dan Thailand yang meraih dua gelar. Posisi keempat ditempati Taiwan, India dan Malaysia yang sama-sama baru memperoleh satu gelar.
3. Tontowi/Liliyana jadi pemain paling sukses
Ganda campuran terbaik Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir menjadi pemain paling sukses dalam turnamen ini. Mereka sudah tiga kali menjadi juara pada tahun 2010, 2012 dan 2015.
Sementara itu, ganda putra Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, yang berstatus juara bertahan, dua kali menjadi juara. Marcus pertama kali menjadi juara pada 2014 ketika berpasangan dengan Markis Kido sedangkan Kevin juara pada 2016 saat menjadi partner Wahyu Nayaka Arya Pangkaryanira.