KOMPAS.com - Edy Rahmayadi mundur dari jabatan ketua umum PSSI saat Kongres PSSI di Bali, Minggu (20/1/2019). Dia mundur setelah menjabat selama lebih dari dua tahun atau sejak November 2016.
"Saya nyatakan hari ini saya mundur dari jabatan ketua. Dengan syarat, jangan khianati PSSI ini. Saya mundur bukan karena saya tidak bertanggung jawab, tetapi karena saya bertanggung jawab," kata Edy Rahmayadi pada pidato tersebut.
Edy Rahmayadi menjabat sebagai ketua umum PSSI sejak 10 November 2016, menggantikan La Nyalla Matalitti.
Sejak kursi pemimpin PSSI dipegang mantan Panglima Kostrad ini, prestasi Timnas Indonesia memang tidak terlalu mengesankan.
Itulah salah satu faktor yang membuat suara-suara yang menuntut agar Edy Rahmayadi mundur kian kencang terdengar menjelang Kongres PSSI.
Antara 17 November 2016 hingga 17 Desember 2016, timnas senior Indonesia berlaga di Piala AFF di mana mereka mencapai final. Timnas Indonesia gagal menjadi juara karena kalah agregat 2-3 dari Thailand.
(Baca Juga: Mundur dari Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi Sindir Umuh Muchtar)
Lanjut ke tahun 2017, timnas U-23 Indonesia gagal lolos ke Piala Asia U-23 2018 setelah hanya menempati peringkat 3 Grup H di kualifikasi (19-23 Juli 2017).
Pada SEA Games 2017, 15-20 Agustus 2017, timnas U-23 Indonesia hanya berhasil membawa pulang medali perunggu.
Di level U-19, timnas Indonesia bermain di Piala AFF U-18 2017 (5-17 September 2017) dan kualifikasi Piala Asia U-19 2018 (31 Oktober-6 November 2017).
Untuk turnamen yang disebut terakhir, Indonesia sudah pasti lolos ke putaran final yang berlangsung di Jakarta.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.