Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simon McMenemy dan Daftar Pelatih Timnas Indonesia Sepanjang Masa

Kompas.com - 21/12/2018, 18:10 WIB
Ferril Dennys,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) resmi menunjuk Simon McMenemy sebagai pelatih kepala timnas Indonesia pada Kamis (20/12/2018). 

Pelatih asal Skotlandia tersebut dikontrak selama dua tahun untuk menangani timnas.

Simon dipercaya sebagai pelatih timnas tidak terlepas dari prestasi yang ditorehkannya.

Pelatih kelahiran Aberdeen, Skotlandia, pada 6 Desember 1977 itu sukses membawa Bhayangkara FC menjadi juara Liga 1 2017.

Keberhasilan Simon mendapat apresiasi dari BBC. Media asal Inggris tersebut memberi label Bhayangkara FC dengan "Leicester City-nya Indonesia".

Baca juga: Simon McMenemy, dari Filipina, Bhayangkara, Kini Timnas Indonesia

Hal ini tidak lepas dari keberhasilan Bhayangkara FC yang tidak diunggulkan pada awal musim menjadi juara.

Selain itu, Simon dianggap layak melatih timnas Indonesia karena pencapaiannya bersama timnas Filipina.

Dia sukses membawa Filipina untuk kali pertama ke semifinal Piala AFF pada 2010. Pencapaian itu membawa Filipina naik dari peringkat 164 ke 150 FIFA.

Saat menerima pekerjaan itu, Simon masih berusia 33 tahun. Dia kemudian menjadi pelatih timnas termuda sepanjang sejarah sepak bola dunia.

Simon sendiri merupakan pelatih ke-43 yang menangani timnas Indonesia (dihitung sejak masih bernama Hindia Belanda).

Baca juga: 3 Alasan PSSI Tunjuk Simon McMenemy Menjadi Pelatih Timnas Indonesia

Pelatih lokal masih merajai di daftar pelatih timnas Indonesia sepanjang masa.

Tercatat, skuad Garuda sudah 21 kali dilatih pelatih lokal. Terakhir, Bima Sakti yang melatih timnas Indonesia di Piala AFF 2018.

Di nomor kedua dalam daftar pelatih sepanjang masa ditempati pelatih asal Eropa. Simon McMenemy tercatat pelatih ke-18 asal Eropa.

Sisanya, PSSI menggunakan jasa pelatih dari Amerika (3 orang) dan Asia (1 orang).

Dari 42 nama pelatih yang pernah menangani timnas Indonesia, hanya ada dua sosok yang mampu menghadirkan prestasi.

Pertama adalah Bertje Matulapelwa yang pernah menangani timnas Indonesia pada 1985-1987.

Pelatih yang juga mantan pemain timnas era 1960-an ini membawa Indonesia meraih medali emas SEA Games 1987 dan lolos ke semifinal Asian Games 1986.

Prestasi Bertje diulangi Anatoli Polosin. Pelatih asal Rusia ini mempersembahkan medali emas SEA Games 1991 bagi publik Tanah Air.   

Berikut daftar pelatih timnas Indonesia:

1. Johannes Christoffel van Mastenbroek

Johannes Christoffel van Mastenbroek boleh dibilang menjadi orang pertama yang memahami cikal bakal timnas Indonesia.

Ia sebetulnya bukan melatih tim nasional bentukan PSSI, melainkan tim NIVU (Nederlandsche Indische Voetbal Unie) milik Belanda, yang kala itu tengah menjajah Tanah Air.

Tim NIVU dan PSSI sedang mempersiapkan tim untuk Piala Dunia 1938.

Alhasil, keduanya dibenturkan untuk menentukan siapa yang layak berangkat.

Namun, di tengah perjalanan NIVU melanggar perjanjian dan mengirimkan tim sendiri.

Baca juga: Ditinggal Simon McMenemy, Bhayangkara Tidak Target Juara Musim Depan

Tim berangkat menumpang kapal MS Johan van Oldenbarnevelt dari Tanjung Priok, 18 Maret 1938.

Tim yang masih memakai nama Hindia Belanda itu langsung rontok pada ronde pertama Piala Dunia 1938 setelah digebuk Hungaria, 6-0.

Mastenbroek sendiri memadukan pemain dari berbagai macam suku. Selain orang-orang Belanda, ada orang Jawa, Ambon, Tionghoa, dan pribumi lain.

Seperti ditulis Java Bode, pemain terbaik dari seluruh Jawa beruji coba di Lapangan Tiong Hwa, Surabaya, pada 12 Februari 1938.

Dari situlah, pemimpin NIVU, Van Bommel dibantu dengan pencari bakat R.E. Weiss, dan Masternbroek memilih pemain.

Kalau mengacu Mastenbroek sebagai pelatih timnas pertama, sebenarnya tak hanya Piala Dunia 1938 yang sudah diikuti.

Dalam Majalah Doenia Film dan Sport 1932, nama Indonesia pun sudah disebut dan menulis bahwa Merah Putih sudah mengikuti Kualifikasi Piala Dunia 1934.

Ajang Internasional

  • Runner-up Far Eastern Games 1934
  • Kualifikasi Piala Dunia 1938
  • Ronde 1 Piala Dunia 1938


2. Choo Seng Quee (Singapura/1951-1953)

Uncle Choo, sebutan khas Choo Seng Quee, disebut-sebut sebagai pelatih pertama Garuda jika tolok ukurnya ialah kemerdekaan Indonesia.

Choo menerapkan metode latihan superketat dan disiplin. Hasilnya, Indonesia berhasil mencetak 46 gol dan hanya kebobolan sembilan gol dalam sembilan laga uji coba tahun 1953.

Satu-satunya kekalahan ialah saat ditekuk Korsel 1-3. Choo cuma bisa membawa Indonesia ke perempat final Asian Games 1951.

Ajang Internasional

  • Perempat Final Asian Games 1951


3. Antun “Tony” Pogacnik (Yugoslavia/1954-1964 & 1977)

Pelatih asing yang begitu mencintai Indonesia. "Tentu saja saya mencintai negeri kelahiran Yugoslavia. Namun, saya juga mencintai Indonesia. Saya ingin menjadi warga negara negeri ini dan terkubur di sini," ujarnya seperti ditulis BOLAVAGANZA.

Empat tahun setelah berujar begitu, pelatih dikenal dengan nama Tony Pogacnik itu wafat di Indonesia.

Ia pun sudah menjadi warga negara Indonesia sebelum wafat.

Mantan pemain timnas Yugoslavia 1937-1941 itu dikontrak PSSI selama lima tahun sejak 1954 dan diperpanjang lima tahun lagi pada 1959.

Selama 10 tahun, dia membawa banyak catatan positif buat timnas Indonesia. Indonesia menghuni peringkat keempat Asian Games 1954 Manila, menahan imbang Uni Soviet 0-0 pada Olimpiade 1956, dan medali perunggu Asian Games 1958 Tokyo.

Setelah di Tokyo, Tony mendapat tantangan meloloskan Indonesia ke Piala Dunia 1958.

Meski akhirnya lolos ke babak kedua kualifikasi, Indonesia mengundurkan diri karena alasan politik, yakni penolakan terhadap Israel.

Tahun 1977, ia kembali menerima permintaan PSSI untuk menangani timnas di Kualifikasi Piala Dunia 1978. Namun, Indonesia gagal lolos ke putaran final.

Ajang Internasional

  • Perempat Final Olimpiade 1956
  • Peringkat Keempat Asian Games 1954
  • Perunggu Asian Games 1958
  • Fase Grup Asian Games 1962
  • Kualifikasi Piala Dunia 1978

4. Endang Witarsa (1966-1970, 1981)


Meski bergelar dokter gigi, Endang Witarsa (Liem Soen Joe) memilih mengabdi di dunia sepak bola. Bersama timnas Indonesia ia sudah melalui beberapa laga internasional.

Seperti dilansir BOLA edisi April 2008, pelatih yang akrab disapa Opa Endang itu sudah menggondol gelar Piala Raja (Bangkok/1968), Merdeka Games (Malaysia/1969), Aga Khan Cup (Banglades/1969), dan Anniversary Cup (Jakarta/1972).

Pengabdiannya juga berbuah dua penghargaan lain, yaitu Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai pelatih terlama (55 tahun) dan tertua (90 tahun), pada 21 Januari 2007.

Baca juga: Luis Milla Kenang Gempa Lombok dan Cinta Pemain Timnas Indonesia

Ajang Internasional

  • Perempat Final Asian Games 1966
  • Juara Piala Raja 1968
  • Runner-up Piala Raja 1969
  • Juara Aga Khan 1969
  • Peringkat Keempat Piala Raja 1970
  • Perempat Final Asian Games 1970
  • Juara Anniversary Cup 1972
  • Kualifikasi Piala Dunia 1982

5. EA Mangindaan (1970-1971)

Erents Albert Mangindaan mulai naik ketika menjadi asisten Antun "Tony" Pogacnik. Ia menjadikan pemain-pemain PSM, seperti Ramang, Suwardi Arland, dan Nursalam, sebagai trio penyerang paling fenomenal waktu itu.

Di bawah arahannya Indonesia menempati peringkat ketiga di Saigon Cup 1970.

Ajang Internasional

  • Peringkat Ketiga Saigon Cup 1970
  • Peringkat Kelima Asian Games 1970

6. Suwardi Arland (1971-1974 & 1976-1978)

Suwardi bersama Ramang dan Nursalam memang top sebagai trio maut ketika masih aktif menjadi pemain. Namun, tak demikian dengan karier kepelatihan Suwardi.

Karier kepelatihannya tak mentereng meski lumayan punya kesempatan lama membesut Merah Putih.

Ajang Internasional

  • Peringkat Keempat Piala Raja 1971
  • Peringkat Keempat SEA Games 1977

7. Djamiat Dalhar (1974)

Djamiat Dalhar menjadi salah satu ikon fenomenal dalam sepak bola Indonesia. Djamiat mencetak sejarah manis setelah tim besutannya mengalahkan Uruguay 2-1 dalam pertandingan persahabatan di Jakarta tahun 1974.

Prestasi top ini dipersembahkan Djamiat sekaligus kado ulang tahun ke-44 PSSI.

Sebelumnya, dia menjadi kolumnis di sebuah surat kabar nasional bertajuk Brainplayer Indonesia Nomer I sejak tahun 1953.

8. Aang Witarsa (1974-1975)

Semasa menjadi pemain, Aang dikenal memiliki kualitas apik. Dia merupakan salah satu anggota skuad Indonesia pada Olimpiade 1956.

Sebelum meracik timnas, dia lebih dulu menangani Persib Bandung. Tak ada hasil signifikan di timnas sebab dia hanya melatih satu tahun. Meski demikian, Aang menyerap ilmu kepelatihan dari Leipzig, Jerman Timur.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Link Live Streaming Indonesia vs Australia di Piala Asia U23, Kickoff 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia vs Australia di Piala Asia U23, Kickoff 20.00 WIB

Timnas Indonesia
Kevin De Bruyne Lewati Rekor Rooney di Liga Champions saat Bela Man United

Kevin De Bruyne Lewati Rekor Rooney di Liga Champions saat Bela Man United

Liga Champions
Empat Fakta Jelang Indonesia Vs Australia

Empat Fakta Jelang Indonesia Vs Australia

Timnas Indonesia
Kabar Baik dan Buruk Persib Jelang Lawan Persebaya

Kabar Baik dan Buruk Persib Jelang Lawan Persebaya

Liga Indonesia
Cerita Unik di Balik Kemenangan PSM atas PSIS

Cerita Unik di Balik Kemenangan PSM atas PSIS

Liga Indonesia
Persib Lolos Championship Series, Manfaatkan Hasil Persija Vs Persis

Persib Lolos Championship Series, Manfaatkan Hasil Persija Vs Persis

Liga Indonesia
Persija Menang atas Persis di Jakarta, Jakmania Bicara Identitas dan Pembenahan

Persija Menang atas Persis di Jakarta, Jakmania Bicara Identitas dan Pembenahan

Liga Indonesia
Empat Tim di Semifinal Liga Champions: Real Madrid Vs Bayern, PSG Vs Dortmund

Empat Tim di Semifinal Liga Champions: Real Madrid Vs Bayern, PSG Vs Dortmund

Liga Champions
Rahasia Kiper Madrid Gagalkan Tendangan Penalti Bernardo Silva

Rahasia Kiper Madrid Gagalkan Tendangan Penalti Bernardo Silva

Liga Champions
Hasil Liga Champions: Man City Vs Real Madrid 1-1, Bayern 1-0 Arsenal

Hasil Liga Champions: Man City Vs Real Madrid 1-1, Bayern 1-0 Arsenal

Liga Champions
Gagal ke Semifinal Liga Champions, Arsenal Dinilai Tetap Hebat

Gagal ke Semifinal Liga Champions, Arsenal Dinilai Tetap Hebat

Liga Champions
Hasil Man City vs Real Madrid 1-1 (Pen. 3-4): El Real Lolos ke Semifinal

Hasil Man City vs Real Madrid 1-1 (Pen. 3-4): El Real Lolos ke Semifinal

Liga Champions
FT Man City vs Real Madrid 1-1 (agg. 4-4): De Bruyne Samakan Kedudukan, Laga Lanjut Extra Time

FT Man City vs Real Madrid 1-1 (agg. 4-4): De Bruyne Samakan Kedudukan, Laga Lanjut Extra Time

Liga Champions
Hasil Bayern Vs Arsenal, The Gunners Tersingkir karena Tandukan Maut

Hasil Bayern Vs Arsenal, The Gunners Tersingkir karena Tandukan Maut

Liga Champions
Jadwal Jeka Saragih di UFC, Hadapi Fighter Veteran Westin Wilson Juni Nanti

Jadwal Jeka Saragih di UFC, Hadapi Fighter Veteran Westin Wilson Juni Nanti

Sports
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com