GIANYAR, KOMPAS.com - Karteker pelatih Bali United, Eko Purjianto, mengatakan kegagalan timnya mengulang kegemilangan seperti musim 2017 karena kehilangan sosok Sylvano Comvalius.
Pemain asal Belanda itu sukses mencetak 37 gol yang menjadi rekor sepanjang sejarah kompetisi sepak bola Indonesia dalam satu musim.
"Intinya banyaklah alasan, pemain sering tak komplet. Ada yang dipanggil timnas. Perbaikan harus dilakukan oleh Bali United ke depan," kata Eko Purjianto kepada BolaSport.com.
"Ya, salah satunya (kehilangan Comvalius). Intinya kami harus memperbaiki untuk musim depan. Kami akan evaluasi nanti demi menatap agar lebih positif lagi ke depan," ujarnya menambahkan.
Baca juga: Selain Mario Gomez, Ini Para Pelatih Argentina di Indonesia dan Ada yang Dipecat Sebelum Liga Mulai
Pemain asing Bali United, Nick van Der Velden, menyebut perlu waktu panjang untuk menjelaskan keterpurukan yang dialami timnya.
"Ini cerita yang panjang, kami bisa menghabiskan waktu sepanjang malam untuk membicarakannya. Ada banyak perbedaan (musim lalu dan musim ini)," tutur Nick.
"Intinya, kami tak punya pemain bagus pada waktu yang tepat. Juga sedikit tak beruntung, (Stefano) Lilipaly dan Ricky (Fajrin) sering ke timnas Indonesia bahkan hingga tiga bulan. Jadi, ada banyak hal yang terjadi," ucapnya.
Bali United harus puas mengakhiri Liga 1 musim 2018 di peringkat ke-11 dengan torehan 45 poin.
Hasil ini sangat kontras dengan pencapaian musim sebelumnya. Musim lalu, Bali United hampir menjadi juara Liga 1 musim 2017.
Saat itu, Bali United menempati peringkat kedua meski sama-sama mengoleksi 68 poin dengan Bhayangkara FC.
Namun, Bali United kalah head-to-head sehingga Bhayangkara FC yang menjadi juara. (Muhammad Robbani)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.