MALANG, KOMPAS.com - Upaya Alfredo Vera menyelamatkan Sriwijaya FC dari zona degredasi Liga 1 2018 kandas. Klub asal Palembang itu harus turun kasta ke Liga 2 setelah kalah 1-2 dari Arema FC pada pekan terakhir di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Minggu (9/12/2018).
Sebagai pelatih kepala yang diharapkan mampu menyelamatkan Laskar Wong Kito, Alfredo mengungkapkan kekesalannya terhadap jalannya pertandingan itu. Terdapat insiden di lapangan yang dianggapnya merugikan.
Baca Juga: Mengenal Lucas Paqueta, Talenta Brasil yang Bikin AC Milan Rela Pecahkan Rekor Transfer
"Kalau kami menang bisa selamat, cuma apa yang saya lihat, sudah terjadi apa yang harus terjadi," katanya.
"Kita lihat pertandingan, kami sudah menang dan ada sesuatu dan menurut saya tidak benar. Tapi oke sudah terjadi seperti itu. Saya tanggung jawab dengan apa yang terjadi. Yang lain tidak bisa bicara apa - apa lagi," katanya.
Sriwijaya FC sempat unggul melalui tandukan Esteban Viscarra pada menit ke-24. Namun, Sriwijaya FC tidak bisa mempertahankan keunggulannya karena gol Makan Konate melalui titik putih pada menit ke-62 dan gol Dedik Setiawan (81') membuat Sriwijaya FC kalah.
Alfredo enggan mengomentari keputusan wasit menunjuk titik putih yang menuai protes keras dari sejumlah pemain Sriwijaya FC. Penalti itu menjadi awal kemenangan Arema FC.
"Menurut kamu gimana. Saya tidak komentar. Kalian sudah lihat. Untuk apa saya komentar," katanya saat ditanya tentang penalti tersebut.
Alfredo mengaku sudah berusaha mengangkat posisi Sriwijaya FC di klasemen. Namun, waktu yang dimilikinya sangat mepet untuk memperbaiki gaya bermain tim.
Sebab, Alfredo bergabung bersama Sriwijaya FC menjelang akhir kompetisi. Kedatangan Alfredo diharapkan mampu memperbaiki performa Laskar Wong Kito.
"Sudah selesai tidak bisa evaluasi apa-apa lagi. Kami berusaha dari waktu saya datang sampai sekarang belum bisa selamatkan tim ini. Memang kami berusaha untuk bangun tapi waktu sedikit," ujarnya.
"Terlalu mepet waktunya. Pemain sudah melakukan semua yang harus dilakukan. Kerja keras, tapi tidak menang," ungkapnya.
Akibat kekalahan itu, Sriwijaya FC finis di posisi ke-16 atau posisi ketiga dari bawah. Mereka mendampingi Mitra Kukar dan PSMS Medan yang juga turun kasta.