JAKARTA, KOMPAS.com - Pelatih Mitra Kukar, Rahmad Darmawan, mengaku sempat diiming-imingi uang sebesar Rp 1,5 miliar untuk melakukan pengaturan skor atau match fixing saat menangani Sriwijaya FC pada tahun 2009 lalu
Rahmad Darmawan menceritakan bahwa kejadian itu terjadi saat Sriwijaya FC melakoni pertandingan melawan klub asal China, Shandong Luneng, pada laga penyisihan Grup F Liga Champions Asia di Stadion Gelora Jakabaring, Palembang, 20 Mei 2009.
Rahmad Darmawan menerima telepon dari sosok yang tidak dikenal olehnya, sebelum pertandingan. Dalam percakapan itu, pria yang akrab disapa RD diiming-imingi uang sebesar Rp 1,5 miliar agar mengalah dari Shandong Luneng.
Baca juga: Mitra Kukar Butuh Kemenangan, Rahmad Darmawan Janji Profesional Pada Laga Kontra Persija
“Pernah satu kali saat saya masih di Sriwijaya FC dan melawan Shandong Luneng di Palembang,” kata RD dikutip dari BolaSport, Minggu (9/12/2018).
“Waktu itu kami memang sedang telat gajian setengah bulan dan mereka menawarkan membayar uang senilai tunggakan gaji itu sekitar Rp 1,5 miliar,” kata RD menambahkan.
Mantan pelatih timnas Indonesia itu mengaku orang yang menawari pengaturan skor tersebut berasal dari Indonesia. Orang tersebut dikatakan RD memiliki kedekatan dengan manajemen Shandong Luneng.
RD pun menjelaskan bahwa ia diminta agar Sriwijaya FC kalah oleh Shandong Luneng. Pria asal Lampung itu tidak mau menerima tawaran tersebut dan Sriwijaya FC meraih kemenangan dari Shandong Luneng dengan skor 4-2.
“Orang yang menelepon minta ketemu, tetapi saya tidak mau. Lalu, ia menelepon lagi dan meminta kami kalah,” kata RD.
“Waktu itu memang pertandingan tersebut tidak berpengaruh kepada kami tetapi Alhamdulillah kami menang 4-2 dan membuat Shandong Luneng gagal lolos fase grup dan digeser oleh tim asal Korea Selatan, Seoul FC,” kata RD.
“Shandong Luneng sempat unggul dulu, saya kaget dan takut ada anggapan macam-macam. Namun, alhamdulilah kami bisa menang,” kata RD.
RD juga mengaku bahwa ia langsung berkomunikasi dengan manajemen Sriwijaya FC terkait permintaan pengaturan skor tersebut.
Mantan pelatih Arema Indonesia itu juga menjelaskan kepada pemainnya bahwa jangan sampai kalah melawan Shandong Luneng. (Mochamad Hary Prasetya)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.