Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pelatih PSS Pakai Kaus Bertulis A Permana di Final Liga 2

Kompas.com - 05/12/2018, 18:30 WIB
Wijaya Kusuma,
Tri Indriawati

Tim Redaksi


YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pelatih PSS Sleman, Seto Nurdiyantoro, jersey dengan nomor punggung 88 dan bertulis nama A Permana pada laga final Liga 2 melawan Semen Padang, Selasa (5/12/2018).

A Permana tidak lain adalah Hendika Arga Permana. Pemain ini didatangkan dari PSIM Yogyakarta untuk menambah kekuatan PSS Sleman di babak delapan besar Liga 2.

Namun karena berbagai hal, Arga memutuskan tidak melanjutkan bermain di PSS Sleman. Bahkan, kapten tim PSIM Yogyakarta ini membuat keputusan mengejutkan dengan mengumumkan pensiun dari karier sepak bola profesional.

Seto Nurdiyantoro mengaku sengaja mengenakan jersey bertuliskan A Permana sebagai apresiasi bagi Hendika Arga Permana.

"Itu apresiasi untuk Arga. Lolos Liga 1 ini kami dedikasikan untuk Arga," ujar Pelatih PSS Sleman Seto Nurdiyantoro saat dihubungi, Rabu (05/12/2018).

Baca juga: PSS Sleman Pertahankan Seto Nurdiyantoro sebagai Pelatih di Liga 1

Seto menyampaikan Hendika Arga Permana pernah bercerita kepadanya mempunyai cita-cita membawa tim di Yogyakarta ke Liga 1.

"Arga pernah cerita kepada saya ingin menaikkan salah satu tim di Yogyakarta ke Liga 1. Itu juga janji dia (Arga) ke almarhum bapaknya," ucapnya

Setelah selesai kompetisi dan PSS Sleman lolos ke delapan besar, Seto Nurdiyantoro mengajak Arga bergabung ke tim berjuluk Super Elang Jawa untuk menambah kekuatan lini tengah.

"Awalnya kan dulu saya yang ajak ke Sleman karena kompetisi sudah selesai. Akan tetapi, perkembangannya tidak jadi dan memutuskan pensiun," kata Seto.

Baca juga: Hendika Arga Pensiun, Pilihan Pemain PSS Sleman Berkurang

Seto mengaku cukup bertanggung jawab atas mundurnya Arga dari PSS Sleman dan memutuskan pensiun di usia muda. Sebab, dirinya lah yang mengajak Arga ke PSS Sleman.

"Jadi, saya berjanji memuwujudkan keinginan dia. Walaupun sudah mengundurkan diri, saya  bilang ke manajemen namanya (Hendika Arga Permana) jangan dicoret," urainya

"Jadi semalam itu (final Liga 2) saya dedikasikan untuk Arga, walaupun raganya tidak ikut PSS, minimal jiwanya ikut menaikkan PSS," kata dia.

Pelatih yang pernah memperkuat imnas Indonesia ini menuturkan masih berharap Hendika Arga Permana kembali ke dunia sepak bola. Namun demikian, Seto tetap menghormati keputusan yang telah diambil Hendika Arga Permana.

"Ya harapan itu pasti ada, tetapi saya menyerahkan sepenuhnya ke Arga. Saya juga tidak bisa memaksakan. Arga yang lebih paham dan mengerti dengan dirinya sendiri, " kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com