"Beruntung, saat itu pelatih mampu memahami karakter pemain yang dapat dibina dan diberikan kepercayaan sehingga dia langsung menyodorkan kontrak tanpa memperpanjang trial saya. Bahkan, selama pertandingan saya hanya absen satu kali, lantaran kena akumulasi kartu kuning."
Pria yang lahir 12 Juni 1995 itu mengaku, sangat senang mendapat kesempatan bermain di Thailand. Banyak hal yang diperolehnya di sana, salah satunya tentang janji dan kesepakatan yang tak boleh diingkari klub dan pemain.
Tak hanya itu, sistem kompetisi di Thailand, jauh lebih baik dari Indonesia dan negara lain di Asia Tenggara. Hal itu membuatnya tertarik untuk lebih lama bermain di luar Indonesia.
“Kita tahu sendiri. Kompetisi di Tanah Air tak sebaik negara lain. Lalu, banyak klub di Tanah Air kurang berkomitmen dengan kesepakatan yang telah dibuat bersama pemain. Di Thailand, kita terlambat latihan atau berangkat ke bandara, lima menit saja, gaji dipotong. Tetapi, ketika kita menerima gaji tak pernah terlambat. Nah, kompetisi seperti ini sangat saya butuhkan,” pungkasnya.