JAKARTA, KOMPAS.com - Tersingkirnya timnas Indonesia dari Piala AFF 2018 dinilai tak serta-merta salah pelatih Bima Sakti. Pasalnya, Bima Sakti menghadapi situasi yang dianggap sulit dihadapi pelatih mana pun.
Hal itu dikatakan mantan pemain timnas, Ponaryo Astaman, saat ditemui di Jakarta, Selasa (20/11/2018).
Menurut Ponaryo, hal pertama yang menjadi kesulitan tersendiri bagi Bima adalah penunjukan mendadak. Jadi, Bima dianggap tak punya waktu cukup untuk mempersiapkan tim.
"Walaupun pemain sama, dengan waktu yang singkat dan pelatih berbeda tetap butuh adaptasi. Faktor ini yang memengaruhi performa timnas di AFF," kata Ponaryo di Jakarta, Selasa (20/11/2018).
Bima diketahui ditunjuk menjadi pelatih kepala menggantikan Luis Milla pada pertengahan Oktober silam, atau hanya sekitar dua pekan jelang Piala AFF 2018.
Baca juga: Piala AFF 2018, Andik Sedih Indonesia Sudah Tersingkir
Bagi Ponaryo, pengalaman menjadi asisten pelatih sebelumnya dengan materi pemain yang hampir sama tak bisa dijadikan patokan keuntungan bagi Bima.
Tak cuma itu, masih berjalannya Liga 1 saat Piala AFF juga disoroti Ponaryo. Selain menguras fisik, konsentrasi pemain menjadi terbelah, apalagi Liga 1 mendekati akhir musim.
"Liga masih berjalan, tetapi timnas bertanding itu kan pasti kendala besar bagi pelatih mana pun di dunia," ujar Ponaryo.
Baca juga: Wawancara dengan Bima Sakti Setelah Indonesia Gugur di Piala AFF 2018
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.