Tak Dapat Izin Keamanan, Persija Jamu PS Tira di Stadion Wibawa Mukti

KOMPAS.com - Persija Jakarta terpaksa menjamu PS Tira di Stadion Wibawa Mukti Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (10/11/2018), lantaran tidak mendapatkan izin keamanan untuk memakai Stadion Patriot, Bekasi, Jawa Barat.

Ketua Panpel Persija, Budi Saputra, mengatakan tidak mendapatkan izin menggelar pertandingan di Stadion Patriot dari pihak kepolisian setempat.

“Iya benar laga Persija melawan PS Tira digelar di Stadion Wibawa Mukti,” kata Budi kepada BolaSport.com, Selasa (6/11/2018).

“Pihak kepolisian Bekasi tidak memberikan izin menggelar pertandingan di Bekasi pada hari Sabtu ini,” ucap Budi menambahkan.

Menurut Budi, pihak kepolisian tidak menerbitkan izin untuk Persija karena akan ada razia besar-besaran di Bekasi pada akhir pekan ini.

“Polresta Bekasi masih melaksanakan Operasi Mantap Brata dan Operasi Zebra,” kata Budi.

Baca juga: Persija Rekrut Bintang Timnas U-16

“Pada Sabtu dan Minggu, Polresta Bekasi melaksanakan Operasi Cipta Kondisi dan Patroli dalam skala besar dimulai jam 16.00 WIB,” ucap Budi menambahkan.

Laga Persija melawan PS Tira sempat dikabarkan akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat.

Namun, rencana itu batal karena ada konser musik Guns N Roses di SUGBK pada Kamis (8/11/2018).

Meski jadwal laga berselang dua hari setelah konser, Persija tetap tidak bisa menggunakan SUGBK. Sebab, pihak stadion harus segera membereskan segala keperluan konser, mulai kebersihan hingga panggung utama.

“Kami tidak bisa pakai SUGBK karena masih ada konser Guns N Roses,” kata Budi.

Baca juga: Persebaya Vs Persija, Bajul Ijo Kian Termotivasi Kalahkan Tim Besar

Budi juga mengatakan The Jak Mania dipersilakan mendukung Persija di Stadion Wibawa Mukti. Kemungkinan besar tidak ada perubahan harga tiket meskipun pindah venue pertandingan.

“The Jak Mania dipersilakan datang, untuk jam kick off pertandingannya masih dibicarakan setelah kami berkoordinasi dengan pihak kepolisian di Cikarang,” kata Budi. (Mochamad Hary Prasetya)