Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tewasnya Suporter, Saat Sepak Bola Sekadar Industri hingga Rivalitas Salah Kaprah

Kompas.com - 25/09/2018, 13:19 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Bayu Galih

Tim Redaksi

Untuk pertandingan-pertandingan yang rawan terjadi kekacauan, Rayana melanjutkan, para petugas keamanan sudah menyadari dan mempersiapkan sebelumnya.

"Kalau di sana, pengamanan menyadari bahwa kalau ada tontonan yang dianggapnya rawan terjadi suatu masalah, mereka mengamankan pertandingan dengan dua kali pengamanan," ujar dia.

Rayana mencontohkan sistem keamanan yang diterapkan Italia saat menjamu Inggris di sebuah laga internasional.

Petugas keamanan dari Italia mengadakan pertukaran informasi dengan kepolisian Inggris untuk mengetahui kultur pendukung sepak bola yang dikenal dengan sebutan hooligans itu.

Setelah mengetahui kebudayaan penonton Inggris yang gemar mabuk-mabukan, pihak Italia kemudian menyesuaikan diri dengan menerapkan kebijakan sesuai kondisi tertentu.

"Jadi apa yang dijaga di sana, melihat budaya suporter ini suka minum-minum, itu diberhentikan bar-bar atau restoran-restoran menjual minuman-minuman yang alkoholnya di atas persentase tertentu. Jadi tidak ada minuman keras," kata Rayana.

Penonton Inggris dipersilahkan datang ke Italia untuk menyaksikan pertandingan, karena ini adalah perhelatan internasional. Akan tetapi, mereka akan datang dalam keadaan sadar, tanpa pengaruh alkohol.

Di dalam negeri, Raya menuturkan, sepak bola masih cenderung menggunakan permainan fisik yang keras.

Permainan di lapangan yang seperti itu tentu akan meningkatkan adrenalin penonton yang terkenal memiliki fanatisme tinggi terhadap klubnya.

"Di sini lihat pemain gaprek-gaprekan (bermain keras), di situ sudah bangkit suporter, loncat untuk apa segala. Itu memacu juga adrenalin dari para suporter. Belum lagi kalau ada yel-yel yang provokatif," dia mencontohkan.

Baca juga: Orang Tua Suporter Persija yang Tewas Berharap Tak Ada Korban Lagi

Dendam dan rivalitas buta

Sejumlah warga dan keluarga serta polisi mengikuti proses pemakaman Haringga Sirla di TPU Blok Jembatan, Desa Kebulen, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Senin (24/9/2018).Tribun Jabar/Ahmad Imam Baehaqi Sejumlah warga dan keluarga serta polisi mengikuti proses pemakaman Haringga Sirla di TPU Blok Jembatan, Desa Kebulen, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Senin (24/9/2018).
Pengamat olahraga, Budiarto Shambazy pun berupaya menuturkan penyebab terjadinya rivalitas dan dendam para suporter Persija dan Persib.

Dia menilai, peristiwa kelam kemarin berakar pada sebuah rivalitas yang diwarnai dendam setelah muncul korban tewas.

Perseteruan ini berawal pada tewasnya tiga orang pendukung Persib Bandung, yang dikenal dengan sebutan Viking di Gelora Bung Karno, Jakarta pada 2012 silam.

Saat itu, tiga pendukung Persib Bandung yang tewas adalah Rangga Cipta Nugraha (22), Lazuardi (29), dan Dani Maulana (17).

Baz menyesali hadirnya dendam di antara pendukung Persija dan Persib Jakarta, apalagi kembali menghadirkan korban tewas.

Menurut dia, rivalitas klub dan suporter bisa saja tetap ada, namun tanpa harus disertai kekerasan, apalagi pembunuhan.

"Boleh saja bersaing, tetapi jangan sampai bentrok fisik. Artinya ya mereka itu sampai kapan pun akan tetap fanatik. Cuma fanatik itu beda dengan gila," ujar Baz.

Kompas TV PT LIB masih menunggu hasil investigasi dari pihak kepolisian dan keputusan dari federasi sepak bola Indonesia, PSSI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Jadwal Liga 1 Akhir Pekan: PSM Vs Borneo, Bali United Vs Persija

Jadwal Liga 1 Akhir Pekan: PSM Vs Borneo, Bali United Vs Persija

Liga Indonesia
Raih Gelar Liga Champions hingga Piala Dunia, Messi Tak Punya Mimpi Lagi di Sepak Bola

Raih Gelar Liga Champions hingga Piala Dunia, Messi Tak Punya Mimpi Lagi di Sepak Bola

Internasional
Hasil Spain Masters 2024: Rehan/Lisa Menangi Duel Merah Putih, 6 Wakil Indonesia ke QF

Hasil Spain Masters 2024: Rehan/Lisa Menangi Duel Merah Putih, 6 Wakil Indonesia ke QF

Badminton
Bali United Vs Persija, Ada Permintaan untuk Suporter Bali United

Bali United Vs Persija, Ada Permintaan untuk Suporter Bali United

Liga Indonesia
Sandro Tonali Didakwa 50 Kali Melanggar Aturan Judi FA dalam 3 Bulan

Sandro Tonali Didakwa 50 Kali Melanggar Aturan Judi FA dalam 3 Bulan

Liga Inggris
Shin Tae-yong Ungkap Timnas Indonesia Akan Tambah Amunisi Baru

Shin Tae-yong Ungkap Timnas Indonesia Akan Tambah Amunisi Baru

Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Yakin Level Timnas Indonesia Akan Terus Berkembang

Shin Tae-yong Yakin Level Timnas Indonesia Akan Terus Berkembang

Timnas Indonesia
Hasil Persib Bandung Vs Bhayangkara FC 0-0, Bojan Hodak Frustrasi

Hasil Persib Bandung Vs Bhayangkara FC 0-0, Bojan Hodak Frustrasi

Liga Indonesia
Usai Dipecat, Phillipe Troussier Ungkap Akan Rindukan Vietnam

Usai Dipecat, Phillipe Troussier Ungkap Akan Rindukan Vietnam

Internasional
Klasemen Liga 1: Persikabo 1973 Degradasi, Bhayangkara di Tepi Jurang

Klasemen Liga 1: Persikabo 1973 Degradasi, Bhayangkara di Tepi Jurang

Liga Indonesia
Persikabo Jadi Tim Liga 1 2023-2024 Pertama yang Degradasi

Persikabo Jadi Tim Liga 1 2023-2024 Pertama yang Degradasi

Liga Indonesia
Hasil Persib Vs Bhayangkara FC 0-0, Guardian Bertahan dari Gempuran Maung Bandung

Hasil Persib Vs Bhayangkara FC 0-0, Guardian Bertahan dari Gempuran Maung Bandung

Liga Indonesia
SC Heerenven Beri Apresiasi untuk Thom Haye dan Nathan Tjoe-A-On

SC Heerenven Beri Apresiasi untuk Thom Haye dan Nathan Tjoe-A-On

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Persib Bandung vs Bhayangkara, Kickoff 20.30 WIB

Link Live Streaming Persib Bandung vs Bhayangkara, Kickoff 20.30 WIB

Liga Indonesia
Sakit Arema FC Dikalahkan Persebaya, Singo Edan Diminta Tak Putus Asa

Sakit Arema FC Dikalahkan Persebaya, Singo Edan Diminta Tak Putus Asa

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com