JAKARTA, KOMPAS.com - Coba cek orang-orang Indonesia yang berjalan kaki. Rata-rata, dalam satu hari, per orang Indonesia cuma menghasilkan langkah 3513.
Gara-gara pencapaian ini, Indonesia berada di nomor buncit, alias nomor 46. Pemuncak daftar penelitian Standford pada proyek Activity Inequality pada Juli 2017 yang dipublikasikan laman activityinequality.stanford.edu ini adalah Hong Kong dengan capaian 6880.
Sudah barang tentu, menurut riset itu, pencapaian langkah tersebut berpengaruh pada banyak hal dalam kehidupan. Setidaknya, ada ancaman penyakit diabetes mellitus yang meluas ke banyak kalangan usia jika langkah kaki minim jumlahnya.
Bertolak dari riset itu, kesehatan berjalan kaki menjadi salah satu andalan pada pergelaran Asian Games 2018 pada 18 Agustus 2018 sampai dengan 2 September 2018 di Jakarta dan Palembang.
Dengan mengumandangkan semboyan Energy of Asia, Asian Games 2018 menonjolkan banyak kegiatan olahraga yang terbukti menyokong pada meningkatnya derajat kesehatan, khususnya bagi rakyat Indonesia.
Untuk memudahkan dukungan pada Asian Games 2018, Combiphar melalui aplikasi digital MoCehat mengajak masyarakat tambahan 500 langkah kaki setiap harinya. Mengusung tema Gerakan #JalanTerusIndonesia, penggunaan aplikasi ini diluncurkan pada 4 Agustus 2018 di Istana Bogor.
"Dengan fitur ini, kami harap setiap individu yang berpartisipasi dapat mengetahui kontribusi langkahnya untuk Indonesia,” kata Presiden Direktur Combhipar Michael Wanandi.
Digital
Namun, aplikasi ini kemudian dikembangkan untuk membantu meningkatkan gaya hidup sehat.
Junita menerangkan MoCehat punya banyak fitur antara lain pembuatan grup melangkah bersama dengan teman dan keluarga, pemantauan rata rata langkah orang selama tujuh hari ke belakang, dan pembuatan tantangan melangkah untuk orang-orang sekitar kita.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.