Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Inasgoc soal Fenomena Bangku Kosong, tetapi Tiket Ludes

Kompas.com - 24/08/2018, 14:53 WIB
M. Hafidz Imaduddin,
Jalu Wisnu Wirajati

Tim Redaksi

KOMPAS.com — Ketua Panitia Penyelenggara Asian Games Indonesia (Inasgoc) 2018 Erick Thohir memberikan penjelasan terkait penjualan tiket dan fenomena bangku kosong pada perhelatan Asian Games 2018.

Keluhan ini ramai dibicarakan pada saat laga final bulu tangkis beregu putra yang mempertemukan Indonesia dan China, Rabu (22/8/2018) lalu.

Antusiasme masyarakat terlihat ketika antrean pembelian tiket sudah mengular sejak pagi hari dan dinyatakan habis dijual tidak lama setelah loket dibuka.

Publik yang sudah kecewa tidak mendapatkan tiket semakin keras mengkritik panitia ketika melihat ternyata banyak bangku kosong saat pertandingan berlangsung.

Mengetahui hal ini, Erick Thohir menjelaskan bahwa bangku kosong tersebut memang tidak dijual karena merupakan standar penyelenggaraan.

Baca juga: Asian Games 2018 - Rekor! Tak Ada Hari Tanpa Emas Bagi Indonesia

"Bangku yang ada di venue terbagi menjadi dua. Satu dijual terbuka dan satu yang khusus tidak dijual. Bangku dijual jumlahnya lebih banyak dan itu sering cepat habis," kata Erick Thohir dalam rilis kepada Kompas.com.

Adapun tipe bangku yang tidak dijual ditujukan khusus untuk wartawan, atlet, perwakilan negara peserta, federasi olahraga dunia, hingga perwakilan sponsor.

"Alokasi khusus ini menjadi standar multievent. Inilah yang kerap disaksikan kosong adalah bangku jenis ini," ujar Erick Thohir.

Lebih lanjut, Erick Thohir menjelaskan bahwa bangku kosong itu adalah bagian dari sistem keamanan di setiap venue.

"Stadion tetap memerlukan beberapa ruang kosong untuk pergerakan petugas keamanan di tribune maupun jalur evakuasi. Ini adalah standar operasi keamanan yang berlaku untuk kepentingan darurat," ucap Erick Thohir.

Melihat antusiasme masyarakat terhadap Asian Games 2018, Dewan Olimpiade Asia (OCA) menyetujui untuk menerapkan peraturan baru untuk bisa terkait peraturan bangku.

Sebelumnya, peraturan bangku yang tidak dijual adalah 20 persen dari kapasitas venue. Kini jumlah tersebut sudah dikurangi menjadi 10 persen alias 90 persen kapasitas venue untuk dijual karena melihat antusiasme penonton Indonesia. 

Baca juga: Asian Games 2018 - 3 Cabor Potensi Medali Emas Bagi Indonesia pada Jumat 24 Agustus 2018

Erick Thohir menganggap hal ini sebagai sesuatu yang positif karena menyangkut euforia masyarakat memeriahkan dan mendukung atlet di Asian Games 2018.

Atas dasar ini, Erick Thohir selaku ketua panitia akan terus berusaha meningkatkan pelayanan hingga Asian Games 2018 berakhir pada 2 September mendatang.

Pernyataan Erick Thohir ini juga sekaligus menjadi jawaban terhadap surat Dewan Olimpiade Asia (OCA).

Pada Selasa (21/8/2018), Direktur Umum OCA Husail Al Musalim mengirimkan surat yang mempertanyakan mengapa ada sejumlah bangku kosong pada penyelenggaraan Asian Games 2018.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

Liga Italia
Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Timnas Indonesia
Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Timnas Indonesia
Inter Juara Serie A, 'Demonismo', dan Karya Master Transfer Marotta

Inter Juara Serie A, "Demonismo", dan Karya Master Transfer Marotta

Liga Italia
Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi 'Superpower' di Asia

Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi "Superpower" di Asia

Timnas Indonesia
Kontroversi Gol Hantu di El Clasico, Barcelona Siap Tuntut 'Rematch'

Kontroversi Gol Hantu di El Clasico, Barcelona Siap Tuntut "Rematch"

Liga Spanyol
STY Paham Korea Selatan, Disebut Senjata Tertajam Timnas U23 Indonesia

STY Paham Korea Selatan, Disebut Senjata Tertajam Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
Atlet Sepeda Indonesia Bernard van Aert Lolos Olimpiade Paris 2024

Atlet Sepeda Indonesia Bernard van Aert Lolos Olimpiade Paris 2024

Sports
Olahraga Golf, Royale Krakatau Renovasi Area Driving Range

Olahraga Golf, Royale Krakatau Renovasi Area Driving Range

Sports
Alasan Mourinho Pergi dari Man United dengan Sedih, Singgung Ten Hag

Alasan Mourinho Pergi dari Man United dengan Sedih, Singgung Ten Hag

Liga Inggris
Bernardo Tavares Minta PSSI Perbaiki Kinerja Wasit

Bernardo Tavares Minta PSSI Perbaiki Kinerja Wasit

Liga Indonesia
Kunci Borneo FC Dominasi Regular Series Liga 1 di Mata Pieter Huistra

Kunci Borneo FC Dominasi Regular Series Liga 1 di Mata Pieter Huistra

Liga Indonesia
3 Agenda Perayaan Satu Dekade Jr NBA di Indonesia

3 Agenda Perayaan Satu Dekade Jr NBA di Indonesia

Sports
Jadwal Lengkap 8 Besar Piala Asia U23 2024: Indonesia Vs Korea Selatan

Jadwal Lengkap 8 Besar Piala Asia U23 2024: Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com