Timnas Malaysia U-16 Dipastikan Tetap Ikuti Piala AFF U-16

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM), Stuart Ramalingam, memastikan timnas U-16 Malaysia akan tetap melanjutkan mengikuti kompetisi Piala AFF U-16.

Stuart Ramalingam mengungkapkan bahwa dirinya mengaku puas dengan jaminan keamanan yang disediakan oleh Indonesia selaku tuan rumah penyelenggara turnamen.

"Timnas U-16 Malaysia telah mendapatkan keamanan tambahan dengan tiga mobil dan lima sepeda motor," ujar Stuart Ramalingam, dilansir BolaSport.com dari Berita Harian.

Baca Juga: Tak Selalu Masuk Starting XI, Bomber Timnas U-16 Indonesia Masih Rajai Daftar Topscorer Piala AFF U-16

"Dengan tingkat keamanan yang diperketat, tim kami tidak memiliki masalah di luar lapangan. Tetapi, masalah ini tetap terjadi saat pendukung Indonesia datang ke laga Thailand melawan Malaysia, hal itu cukup tidak biasa (suporter lain datang ke stadion)," katanya menambahkan.

Selain itu, Stuart mengaku senang dengan tingkat keamanan dan kerja sama yang disediakan oleh PSSI dan AFF. Sehingga, kata Stuart, pihak FAM akan membiarkan PSSI dan AFF menangani pertandingan selanjutnya.

"Tidak ada pengunduran diri, sementara ini persoalan untuk mengundurkan diri tidak ada perbincangan dengan AFF," ujarnya.

Sebelumnya, persoalan ini berawal dari insiden pemasangan bendera Indonesia secara terbalik oleh salah satu pemain timnas U-16 Malaysia, Amirul Ashrafiq Hanifah.

Pada pertandingan yang digelar di Stadion Joko Samudro, Gresik, pada Senin (30/7/2018), suporter Indonesia melakukan intimidasi dan teror kepada Malaysia dengan nyanyian-nyanyian bernada provokatif.

Baca Juga: Petinggi Sepak Bola Malaysia Sebut Isu Bendera Indonesia Terbalik Terlalu Dibesar-besarkan

Akibatnya, Putra Mahkota Johor, Tunku Ismail Ibni Sultan Ibrahim, mendesak Presiden FAM, Datuk Hamidin Mohd Amin, untuk segera melakukan langkah tegas.

Menurut Tunku Ismail, aksi suporter Indonesia dalam pertandingan penyisihan Grup B Piala AFF U-16 antara Thailand melawan Malaysia sudah mencoreng harkat dan martabat bangsanya. (Adif Setiyoko)