KOMPAS.com - Upacara pembukaan kandang baru Tottenham Hotspur akan mengenang tragedi kerusuhan Inggris 2011 yang ikut andil atas dibangunnya stadion tersebut.
"Kalian akan melihatnya nanti (di upacara pembukaan). Sebuah persembahan bagi area Tottenham dan kerusuhan (yang terjadi). Kami ingin menggambarkan 'awal yang baru bagi semuanya'," ungkap Donna Cullen, Direktur Eksekutif Tottenham Hotspur.
Kerusuhan yang terjadi pada Agustus 2011 tersebut diawali oleh protes masyarakat atas penembakan yang berujung terbunuhnya warga lokal, Mark Duggan, oleh petugas kepolisian setempat.
Baca Juga: Punya Stadion Baru, Tottenham Bisa Jual Harry Kane
Kerusuhan yang terjadi di Tottenham pun dengan cepat menyebar ke seluruh area ibukota London dan area lainnya di Inggris.
Buntut kerusuhan tersebut, Tottenham Hotspurs sempat mempertimbangkan untuk pindah kandang ke Olympic Stadium, London timur. Namun Spurs akhirnya memutuskan untuk menetap di area Tottenham.
"Ketika kerusuhan terjadi, saya dan Daniel Levy (chairman Spurs) berbincang melalui telepon dan kami sepakat, 'baiklah, kita menetap di Tottenham'. Hal baik selalu datang dari sesuatu yang buruk," ucap Cullen.
Menurut Cullen, kerusuhan yang terjadi membuat perhatian dan dukungan infrastruktur dari pemerintah di area Tottenham menjadi meningkat.
"Dahulu, tidak ada yang mau investasi di area yang tidak memiliki dukungan infrastruktur dan transportasi dari pemerintah. Namun setelah kerusuhan terjadi, semua orang kembali dan itu (membangun stadion) menjadi sesuatu yang mungkin kami lakukan. Kami memang ingin bertahan di Tottenham," ucapnya.
Upacara pembukaan dijadwalkan dilaksanakan sebelum stadion menggelar pertandingan pertama Premier League mereka melawan Liverpool pada 15 September mendatang.
Sampai saat ini, Spurs belum menjalin kerja sama mengenai hak penamaan stadion. Untuk sementara, stadion akan dinamakan Tottenham Hotspur Stadium.
Stadion yang berkapasitas 62.000 penonton ini dibangun di atas tanah markas lama mereka, White Hart Lane, yang diratakan pada 2017 lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.