Seaman Ingin Kiper Anyar Arsenal Buktikan Diri di Liga Inggris

KOMPAS.com - Legenda timnas Inggris, David Seaman, ingin kiper anyar Arsenal, Bernd Leno bisa segera memperlihatkan kualitasnya di Premier League, kasta teratas Liga Inggris musim depan.

Bernd Leno didatangkan dari Bayern Leverkusen dengan mahar 19,3 juta pounds atau sekitar Rp 355,369 miliar.

Menurut Seaman, Bernd Leno harus segera memiliki fisik bagus untuk beradaptasi dengan iklim Liga Inggris yang terkenal keras.

Baca juga: Arsenal Siapkan Dana Rp 1,5 Triliun untuk Boyong Sayap Andalan Juventus

Lebih lanjut, Seaman tidak ingin Bernd Leno mengalami kesulitan seperti kiper Manchester United, David De Gea, ketika datang dari Spanyol pada 2011 lalu.

"Berbicara tentang kecepatan dan kekuatan fisik, di Liga Inggris tentu sangat berbeda. Anda tentu melihat bagaimana ketika pertama kali David De Gea datang ke sini, ia tampak mengalami masalah besar," ujar Seaman, dilansir dikutip dari London Evening Standard..

"Ia tak menyadari betapa terkurasnya fisik di Liga Inggris. Namun, ia cepat beradaptasi dan kini benar-benar sangat cocok," kata pengemas 75 penampilan di timnas Inggris ini.

Bernd Leno berhasil mencuri perhatian publik saat Arsenal mengalahkan Crawley Town 9-0, Selasa (17/7/2018).

Seusai laga, banyak penggemar menyebut penampilan Bernd Leno seperti kiper legendaris Arsenal, Jens Lehmann, karena keduanya berasal dari Jerman.

Namun, Seaman mengaku enggan menilai penampilan Bernd Leno karena masih terlalu dini dan hanya pertandingan uji coba.

"Saya masih menunggu untuk melihat bagaimana ia bermain. Kemudian, saya akan memberikan penilaian. Anda hanya dapat berkomentar jika ia telah mulai bermain di Liga Inggris," ucap Seaman.

Baca juga: Transfer Pemain Akan Tentukan Debut Unai Emery di Arsenal

Pada musim depan, posisi Bernd Leno masih belum dipastikan akan menjadi penjaga gawang utama. Bernd Leno harus bersaing dengan dua kiper senior Arsenal lain pada diri Petr Cech dan David Ospina.

Seaman juga mengaku enggan menjagokan diantara ketiganya karena segala sesuatu bisa saja terjadi nantinya.

"Kita harus menunggu dan melihat apa yang akan terjadi. Siapa yang akan menjadi nomor satu? Kita masih belum tahu," tutur Seaman. (Ahmad Tsalis Fahrurrozi)