KOMPAS.com – Perhelatan Asian Games 2018 yang akan digelar di Jakarta dan Palembang sudah semakin dekat.
Event olahraga terbesar di Asia ini akan segera dimulai dalam hitungan minggu, tepatnya akan berlangsung pada 18 Agustus-2 September 2018.
Indonesia sebagai tuan rumah pun semakin gencar melakukan publikasi demi meningkatkan euforia, mulai dengan memasang baliho dan banner di setiap sudut kota hingga poster digital bertemakan Asian Games 2018 yang semakin mudah kita temui sehari-hari.
Asian Games kali ini mengangkat tagline "Energy of Asia". Jiwa dari "Energy of Asia" terbentang pada keberagaman budaya, bahasa, dan peninggalan sejarah Indonesia. Saat semua elemen ini bersatu, ini akan jadi kekuatan utama yang diperhitungkan dunia.
Baca juga: Nanda Mei, Atlet Difabel Pembawa Obor Asian Games 2018
Hal ini juga terdapat pada nilai yang dipegang teguh Indonesia, rumah bagi ratusan etnis dengan begitu banyak bahasa yang berbeda.
Dengan nilai keberagaman dan kesatuan itulah, Asian Games 2018 punya tiga maskot dengan energi berbeda, merepresentasikan energi yang terdapat pada Asian Games.
Berikut ini adalah maskot Asian Games 2018:
1. Bhin Bhin
Karakter Bhin Bhin merepresentasikan strategi dan terinpirasi dari burung cendrawasih. Bhin bhin mengenakan rompi bermotif khas suku Asmat, merepresentasikan asal dari burung cendrawasih.
Burung yang cantik ini memakan buah-buahan, biji-bijian, dan serangga kecil. Sayangnya, karena kerusakan habitat dan pemburuan liar, jumlah cendrawasih di alam bebas semakin menurun.
2. Atung
Karakter Atung terinspirasi dari rusa Bawean yang hanya dapat ditemui di Pulau Bawean, Jawa Timur, dan merepresentasikan kecepatan.
Rusa Bawean termasuk hewan herbivora, yaitu hewan pemakan tumbuh-tumbuhan, termasuk daun-daunan.
Baca juga: Inilah 10 Cabang Olahraga Baru dalam Asian Games 2018
Rusa Bawean memiliki nama latin Hyelaphus kuhlii. Atung mengenakan sebuah kain dengan motif tumpal khas Jakarta.
3. Kaka
Karakter Kaka merepresentasikan kekuatan dan terinspirasi dari badak bercula satu.
Saat ini, badak bercula satu termasuk dalam hewan langka yang dilindungi dan hanya dapat ditemui di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten.
Hewan yang memiliki nama latin Rhinoceros sondaicus ini mengenakan sebuah penutup dada bermotif bunga khas kota Palembang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.