Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Capaian Individual Skuad Muda Inggris Berikan Harapan

Kompas.com - 18/07/2018, 10:37 WIB
Avicena Farkhan Dharma,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

Sumber BBC.com

KOMPAS.com – Timnas Inggris berhasil menembus semifinal Piala Dunia 2018 dengan materi pemain muda. Ini menumbuhkan kembali kepercayaan publik Inggris yang sempat memudar dalam beberapa turnamen internasional terakhir.

Bagaimana capaian individual para pemain kunci skuad muda Inggris pada Piala Dunia 2018?

Sebelum kick-off, ekspektasi terhadap timnas Inggris sempat menyentuh titik paling rendah. Skuad yang tergolong muda, pengalaman manajerial Gareth Southgate yang tidak begitu mentereng, hingga kenangan masa lalu menjadi beberapa alasan.

Nyatanya, tim yang memiliki rata-rata usia kedua termuda ini berhasil lolos hingga ke semifinal. Ini membuat ungkapan "football's coming home" yang awalnya dilontarkan sebagai lelucon, memiliki makna yang lebih serius.

Baca Juga: 5 Fakta Belgia Vs Inggris, Noda di Laga ke-100 The Three Lions

Tak ayal, skuad yang didominasi pemain muda ini bisa menjadi investasi sepak bola Inggris untuk Piala Eropa dan Piala Dunia mendatang karena secara statistik, prospek beberapa pemain memang dirasa cukup menjanjikan.

Rata-rata umur skuad Inggris pada Piala Dunia 2018 adalah 26 tahun, hanya kalah muda dengan skuad Nigeria yang memiliki rata-rata 25.9 tahun.

Pada capaian individual, Kieran Trippier, Harry Maguire dan Harry Kane tercatat menjadi pemuncak dalam hal chance createdheaded attempts, dan jumlah gol.

Dilansir dari BBC.com, Trippier yang mengisi pos flying wing back kanan, mencatatkan 24 chances created, rekor terbanyak bagi pemain Inggris dalam Piala Dunia. Raihan Trippier mengalahkan rekor Sir Bobby Charlton yang mencatatkan 18 chances created pada Piala Dunia 1966.

Baca juga: Klub Liga Inggris Resmi Datangkan 'Si Anak Betawi'

Capaian Tripper juga merupakan yang terbanyak pada Piala Dunia kali ini. Dia mengalahkan sejumlah pemain bintang seperti Neymar, Kevin de Bruyne, Luka Modric, Eden Hazard dan Philippe Coutinho.

Maguire, bek berusia 25 tahun milik Leicester City, yang memastikan kemenangan Inggris atas Swedia lewat sundulan pada babak perempat final, tercatat sebagai pemain belakang dengan sentuhan terbanyak di daerah lawan (23). Dia juga membuat tandukan terbanyak ke gawang oposisi (9).

Selain Trippier dan Maguire, sang kapten Harry Kane berhasil mendapatkan Golden Boot setelah mencetak 6 gol dalam 7 pertandingan.

Fakta bahwa 50 persen di antaranya merupakan tendangan penalti rasanya tidak menjadi masalah, mengingat dalam gelaran singkat seperti Piala Dunia, faktor keberuntungan merupakan aspek yang sangat berpengaruh.

Kane menjadi pemain kedua dari negara tersebut yang berhasil memenangkan Golden Boot Award, setelah Gary Lineker mengalahkan Diego Maradona dan Emilio Butragueno pada Piala Dunia Meksiko 1986. Kala itu, Lineker juga mencatat 6 buah gol.

Dari pencapaian beberapa pemain di atas, rasanya mereka pantas untuk disandingkan dengan Bryan Robson, Chris Widdle dan Lineker yang juga berhasil membawa Inggris ke semifinal Piala Dunia Italia 1990.

Namun, yang berbeda bagi para pemain Inggris angkatan 2018, karier internasional mereka baru saja dimulai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC.com
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Persebaya Vs Bali United, Mental Kuat Bajul Ijo

Persebaya Vs Bali United, Mental Kuat Bajul Ijo

Liga Indonesia
Klasemen Liga Italia: Inter Scudetto, Jauhi Milan dan Juventus

Klasemen Liga Italia: Inter Scudetto, Jauhi Milan dan Juventus

Liga Italia
Fakta Menarik Korsel, Lawan Timnas U23 Indonesia di Perempat Final Piala Asia U23

Fakta Menarik Korsel, Lawan Timnas U23 Indonesia di Perempat Final Piala Asia U23

Liga Indonesia
Babak Akhir Ten Hag di Man United, Disebut Tidak Ada Jalan Kembali

Babak Akhir Ten Hag di Man United, Disebut Tidak Ada Jalan Kembali

Liga Inggris
Respons Pemain Persib Usai Ikuti 'Kelas' VAR Liga 1

Respons Pemain Persib Usai Ikuti "Kelas" VAR Liga 1

Liga Indonesia
Format Baru Liga 1 Disebut Seru, Apresiasi Trofi untuk Borneo FC

Format Baru Liga 1 Disebut Seru, Apresiasi Trofi untuk Borneo FC

Liga Indonesia
Persib Dapat Sosialisasi Penerapan VAR untuk Championship Series Liga 1

Persib Dapat Sosialisasi Penerapan VAR untuk Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

Liga Italia
Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Timnas Indonesia
Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Timnas Indonesia
Inter Juara Serie A, 'Demonismo', dan Karya Master Transfer Marotta

Inter Juara Serie A, "Demonismo", dan Karya Master Transfer Marotta

Liga Italia
Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi 'Superpower' di Asia

Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi "Superpower" di Asia

Timnas Indonesia
Kontroversi Gol Hantu di El Clasico, Barcelona Siap Tuntut 'Rematch'

Kontroversi Gol Hantu di El Clasico, Barcelona Siap Tuntut "Rematch"

Liga Spanyol
STY Paham Korea Selatan, Disebut Senjata Tertajam Timnas U23 Indonesia

STY Paham Korea Selatan, Disebut Senjata Tertajam Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com