Seragam Sepak Bola adalah Sumber Kekuatan Timnas Kroasia

MOSKWA, KOMPAS.com - Gelandang timnas Kroasia, Ivan Rakitic, menyebut dirinya dan rekan satu timnya selalu memiliki kekuatan lebih ketika tampil mengenakan seragam timnas di lapangan.

Pada Piala Dunia 2018, penampilan timnas Kroasia benar-benar heroik terutama pada fase gugur. Tim besutan pelatih Zlatko Dalic itu meraih tiket final dengan bertanding lebih dari waktu normal pada tiga laga terakhir.

Pada babak 16 besar dan perempat final, Kroasia melengserkan Denmark dan Rusia melalui babak adu tendangan penalti. Kemudian di babak semifinal, Kroasia mengalahkan Inggris pada babak perpanjangan waktu.

Baca Juga: Tumbuh di Daerah Konflik Bikin Luka Modric Bermental Baja

Hebatnya lagi, Kroasia selalu tertinggal terlebih dahulu pada tiga pertandingan itu. Semangat pantang menyerah yang dimiliki Kroasia tersebut dinilai Ivan Rakitic berkat energi positif bak jimat dari seragam tim beralias Vatreni.

"Ketika Anda mengenakan kaus Kroasia yang sakral, Anda akan menjadi orang yang berbeda," tutur Ivan Rakitic sebagaimana dikutip BolaSport.com dari laman Associated Press, Sabtu (14/7/2018).

"Perasaan terbaik bagi saya adalah menjadi orang Kroasia hari ini, dan ini adalah sumber kekuatan kami," ujar pemain Barcelona ini.

Semangat juang para pemain Kroasia ini diakui oleh bintang timnas Perancis, Kylian Mbappe. Menurut Mbappe, Kroasia akan memberikan perlawanan hebat pada laga final nantinya.

Baca Juga: Postur Mungil Tak Halangi Langkah Luka Modric ke Final Piala Dunia 2018 bersama Kroasia

"Ketika Anda pikir mereka (Kroasia) akan kalah atau hancur, mereka selalu memiliki mentalitas untuk membalikkan keadaan," kata Kylian Mbappe.

Laga final antara Kroasia kontra Prancis akan dilangsungkan di Luzhniki Stadium, Moskwa, pada Minggu (15/7/2018) mulai pukul 22.00.

Andai Kroasia mampu menjadi juara, prestasi tersebut adalah gelar pertama dalam keikutsertaan di final yang pertama buat Vatreni di Piala Dunia.

Baca juga: Kroasia Kelelahan? Omong Kosong!

Negara pecahan Yugoslavia itu pun akan menjadi tim kesembilan yang menjadi juara Piala Dunia, setelah Brasil, Jerman, Italia, Argentina, Uruguay, Inggris, Prancis dan Spanyol. (Ahmad Tsalis Fahrurrozi)