JAKARTA, KOMPAS.com — Kemenangan pelari Indonesia asal Nusa Tenggara Barat, Lalu Muhammad Zohri, di ajang International Association of Athetics Federation (IAAF) U-20 untuk nomor 100 meter, menjadi perhatian dunia.
Pertandingan berlangsung di Ratina Stadium, Tampere, Finlandia, Rabu (11/7/2018) malam waktu setempat.
Di Tanah Air, pujian dan apresiasi membanjiri, baik dari para pejabat, politisi, maupun masyarakat.
Baca juga: Cerita Zohri Minta Dibelikan Sepatu Rp 400.000 Sebelum Latihan untuk Kejuaraan Dunia
Seperti apa sosok Zohri? Berikut fakta seputar Zohri yang dirangkum Kompas.com:
1. Pelari muda asal Lombok, Nusa Tenggara Barat
Zohri (18) lahir pada 1 Juli 2000, berasal dari Lombok, NTB. Keluarganya bermukim di Dusun Karang Pansor, Desa Pemenang Barat, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat.
2. Bungsu dari 4 bersaudara
Zohri putra bungsu dari pasangan almarhumah Saeriah (meninggal pada 2015) dan almarhum Lalu Ahmad Yani (meninggal pada 2017).
Ia tinggal bersama dua kakaknya, Baiq Fazilla (29) yang bekerja sebagai juru masak, dan Lalu Makrib (28) yang bekerja serabutan.
Satu orang kakak Zohri, Baiq Fuzianti, telah meninggal dunia.
3. Pendidikan
SD Negeri 2 Pemenang Barat
SMP Negeri 1 Pemenang
SMA Negeri 2 Mataram
Baca juga: Kisah Lalu Muhammad Zohri, Juara Dunia Lari 100 Meter U-20
4. Keluarga sederhana
Rumah yang ditempati oleh Zohri beserta dua kakaknya sangat sederhana.
Langit-langit rumahnya terbuat dari anyaman bambu yang banyak berlubang dan keropos di beberapa bagiannya.
Rumah sederhana itu diapit dua rumah warga yang sudah merupakan bangunan permanen.
5. Berlatih lari di pantai
Bakat lari Zohri terlihat sejak SMP. Ia biasa berlatih lari di Pantai Pelabuhan Bangsal, Pemenang.
Menurut keterangan kakaknya, Fazilla, Zohri kerap berlatih tanpa alas kaki karena ia tak memiliki sepatu.
Sementara, menurut keterangan tetangga, saat ayah Zohri masih hidup, sang juara dunia itu kerap berlari bersama ayahnya.
6. Catatan Prestasi
Pada 2017, Zohri mengumpulkan 7 emas di berbagai kejuaraan nasional.
Baca juga: Zohri, Sang Juara Dunia Lari U-20, Hidup Yatim Piatu di Rumah Lapuk dan Tak Bisa Beli Sepatu (1)
Pada 2018, ia memenangkan emas untuk nomor 100 meter di Gifu Asian Junior Championship Jepang (Juni) dengan catatan waktu (10,27 detik), dan IAAF Finlandia (Juli) dengan catatan waktu yang lebih baik (10,18 detik).
7. Pemerintah akan beri bantuan
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengatakan, pemerintah akan memberikan hadiah kepada Zohri berupa bonus beasiswa.
Hal senada juga disampaikan Gubernur NTB TGB Zainul Majdi.
Pemerintah Provinsi NTB akan memberikan bantuan berupa modal wirausaha untuk menjamin masa depan atlet saat tidak lagi berlaga.
Baca juga: JEO-Lalu Muhammad Zohri, Debutan Pelari Pengganti yang Jadi Juara Dunia U-20
Sementara pihak Pemerintah Kabupaten Lombok Utara akan membangunkan satu rumah untuk Zohri dan saudaranya.
Banyak pula pihak yang ingin turut berkontribusi, misalnya Kementerian Dalam Negeri.