Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Timnas Argentina Ditempa Kabar Sudah Tak Percaya kepada Sampaoli

Kompas.com - 25/06/2018, 17:24 WIB
Eris Eka Jaya

Penulis

Sumber BolaSport

KOMPAS.com - Timnas Argentina tengah dilanda krisis setelah tampil buruk pada Piala Dunia 2018.

Argentina gagal tampil baik di dua laga pertama Piala Dunia 2018.

Tim Tango ditahan imbang Islandia dengan skor 1-1, lalu dikalahkan Kroasia 0-3 pada laga kedua.

Hasil itu membuat Argentina terpeleset ke posisi keempat klasemen sementara Grup D Piala Dunia 2018.

Baca juga: Dejan Lovren: Kami Paham Kekhawatiran Argentina, tetapi...

Rentetan hasil buruk itu kabarnya membuat para pemain kehilangan kepercayaan kepada pelatih Argentina, Jorge Sampaoli.

Dilansir BolaSport.com dari Daily Mail, legenda Argentina, Ricardo Giusti, mengatakan bahwa pada laga terakhir fase grup pemain Albiceleste akan menyusun pemain sendiri.

Hal itu disebabkan para pemain sudah tidak percaya dengan keputusan Sampaoli menyusun tim.

"Para pemain akan menentukan timnya sendiri, itu fakta. Jika Sampaoli ingin duduk di bench, dia bisa melakukan itu. Namun, jika tidak, itu tak masalah," ujar Giusti dilansir BolaSport.com dari Daily Mail.

Pelatih Argentina, Jorge Sampaoli, memberi instruksi kepada Lionel Messi dkk pada saat latihan jelang Piala Dunia 2018 di Bronnitsy, 13 Juni 2018. AFP/JUAN MABROMATA Pelatih Argentina, Jorge Sampaoli, memberi instruksi kepada Lionel Messi dkk pada saat latihan jelang Piala Dunia 2018 di Bronnitsy, 13 Juni 2018.

Nasib buruk yang menimpa Argentina di Piala Dunia 2018 dapat dikatakan mengulangi kejadian yang menimpa Perancis delapan tahun lalu.

Datang ke Afrika Selatan dengan skuad terbaik, Perancis justru tak mampu lolos dari fase grup Piala Dunia 2010.

Dalam tiga pertandingan Grup A, Perancis hanya mendapat satu poin.

Pada laga pertama, Perancis ditahan imbang 0-0 melawan Uruguay.

Selanjutnya, Les Blues mendapat dua kekalahan beruntun, yakni dari Meksiko (0-2) dan Afrika Selatan (1-2).

Alhasil, Thierry Henry dkk harus mengakhiri fase grup Piala Dunia 2010 sebagai juru kunci dan angkat koper lebih cepat.

Tak hanya itu, perpecahan juga mewarnai perjalanan Perancis di turnamen tersebut.

Pelatih Raymond Domenech diprotes para pemain timnas Perancis.

Alasannya, Domenech secara tiba-tiba memutuskan untuk memulangkan Nicolas Anelka setelah laga pertama kontra Uruguay.

Baca juga: Argentina Puasa Gelar Juara, Lionel Messi Pantas Disalahkan

Dilansir BolaSport.com dari Telegraph, Anelka mencaci Domenech di ruang ganti saat turun minum.

Hal itu membuat Domenech berang dan memutuskan untuk memulangkan Anelka ke Perancis.

Sontak aksi Domenech itu mendapat kritik dari para pemain Perancis.

Menurut Patrice Evra dkk, Domenech telah semena-mena dalam mengambil keputusan.

Para pemain pun memboikot latihan karena tak terima dengan keputusan sang pelatih.

"Semua pemain tanpa kecuali ingin menunjukkan ketidaksetujuan mereka kepada keputusan FFF (Federasi Sepak Bola Perancis) yang meninggalkan Anelka," kata Domenech saat pemainnya tak hadir di sesi latihan, dilansir BolaSport.com dari CNN.

Perancis, runner-up Piala Dunia 2006, akhirnya harus tersingkir dari fase grup pada Piala Dunia 2010. (Taufan Bara)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BolaSport
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat Tanah Air Soal Nilai Plus dan PR bagi Timnas Indonesia

Pengamat Tanah Air Soal Nilai Plus dan PR bagi Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
David da Silva Mogok Latihan dan Bertanding, Masalah Sensitif dengan Persib

David da Silva Mogok Latihan dan Bertanding, Masalah Sensitif dengan Persib

Liga Indonesia
Persija Kembali Main di Jakarta Saat Jamu Persis di SUGBK

Persija Kembali Main di Jakarta Saat Jamu Persis di SUGBK

Liga Indonesia
Jawaban soal Kans Nathan Dipanggil STY ke Timnas U23 Indonesia

Jawaban soal Kans Nathan Dipanggil STY ke Timnas U23 Indonesia

Liga Indonesia
Saat Shin Tae-yong Merasa Tak Enak Hati Usai Troussier Dipecat Vietnam...

Saat Shin Tae-yong Merasa Tak Enak Hati Usai Troussier Dipecat Vietnam...

Internasional
Liverpool Mundur dari Perburuan Alonso, Ada 2 Kandidat Pengganti Klopp

Liverpool Mundur dari Perburuan Alonso, Ada 2 Kandidat Pengganti Klopp

Liga Inggris
Keputusan Sudah Diambil, Xabi Alonso Satu Musim Lagi di Leverkusen

Keputusan Sudah Diambil, Xabi Alonso Satu Musim Lagi di Leverkusen

Bundesliga
Link Live Streaming Laga Liga 1 Malam Ini, PSM Makassar Vs Borneo FC

Link Live Streaming Laga Liga 1 Malam Ini, PSM Makassar Vs Borneo FC

Liga Lain
Man City Vs Arsenal: Meriam ke Kandang Macan, City 38 Laga Tak Terkalahkan

Man City Vs Arsenal: Meriam ke Kandang Macan, City 38 Laga Tak Terkalahkan

Liga Inggris
PSM Vs Borneo FC, Catatan Gemilang Tim Tamu Bikin Tavares Sulit Menutup Mata

PSM Vs Borneo FC, Catatan Gemilang Tim Tamu Bikin Tavares Sulit Menutup Mata

Liga Indonesia
Pengamat Malaysia Soroti Kemajuan Timnas Indonesia, Puji Prinsip STY

Pengamat Malaysia Soroti Kemajuan Timnas Indonesia, Puji Prinsip STY

Timnas Indonesia
Sorotan Media Korea Selatan ke 'Magis Shin Tae-yong' Bersama Timnas Indonesia

Sorotan Media Korea Selatan ke "Magis Shin Tae-yong" Bersama Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Gianluigi Buffon Bergabung, Italia Tak Akan Mengecewakan di Euro 2024

Gianluigi Buffon Bergabung, Italia Tak Akan Mengecewakan di Euro 2024

Internasional
Target Medali Indonesia Olimpiade Paris 2024 Tunggu Kualifikasi Semua Cabor

Target Medali Indonesia Olimpiade Paris 2024 Tunggu Kualifikasi Semua Cabor

Olahraga
Chelsea Vs Burnley: Sterling dan Pochettino Paham Kemarahan Fan

Chelsea Vs Burnley: Sterling dan Pochettino Paham Kemarahan Fan

Liga Inggris
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com