Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selebrasi Berbau Politis, Shaqiri dan Xhaka Terancam Sanksi

Kompas.com - 23/06/2018, 13:38 WIB
M. Hafidz Imaduddin,
Jalu Wisnu Wirajati

Tim Redaksi

Sumber BolaSport

KALININGRAD, KOMPAS.com - Dua pemain timnas Swiss, Xherdan Shaqiri dan Granit Xhaka, terancam sanksi saat melakukan selebrasi tangan yang menyerupai elang karena berbau politis. 

Xherdan Shaqiri dan Granit Xhaka mendapat sorotan seusai melakukan selebrasi gol saat melawan Serbia, Jumat (22/6/2018) atau Sabtu dini hari WIB. Bahkan FIFA dikabarkan akan melakukan penyelidikan terhadap hal ini.

Shaqiri dan Xhaka adalah dua aktor kebangkitan timnas Swiss saat mengalahkan Sebia 2-1 pada laga lanjutan penyisihan Grup E Piala Dunia 2018 di Stadion Kalinigrad.

Tertinggal lewat gol Aleksandar Mitrovic pada menit kelima, Shaqiri dan Xhaka berhasil balikkan keadaan dengan gol keduanya di menit ke-52 dan 90'.

Baik Shaqiri maupun Xhaka sama sama membuat simbol lewat tangannya seperti burung yang mengepakkan sayap dan menempelkannya di tengah dada.

Ternyata, itu adalah simbol dari Burung Elang negara Albania yang berusaha ditunjukkan Shaqiri dan Xhaka kepada dunia.

Baca juga: Paradoks Lionel Messi dan Hantu Diego Maradona

Selebrasi Granit Xhaka pada laga Serbia vs Swiss, 22 Juni 2018, dianggap mengandung unsur politik. Twitter.com/5liveSport Selebrasi Granit Xhaka pada laga Serbia vs Swiss, 22 Juni 2018, dianggap mengandung unsur politik.

Maksud kedua pemain ini melakukan selebrasi tersebut adalah karena pengalaman pribadi dengan negara Serbia. Baik Shaqiri dan Xhaka berasal dari keluarga migran dan memiliki darah Kosovo yang merupakan negara pecahan Serbia.

Dilansir BolaSport.com dari situs web NBC Sports, Shaqiri lahir di Kosovo sebelum pindah ke Swiss bersama orang tuanya dan tiga saudara kandungnya ketika baru berusia satu tahun.

Kepindahan Shaqiri ternyata disebabkan dengan kegaduhan yang terjadi di Kosovo dengan pemerintah Serbia. Kosovo lalu mendeklarasikan kemerdekaannya dari Serbia pada tahun 2008, namun tidak diakui sebagai bangsa yang berdaulat oleh Serbia.

Kisah yang hampir mirip pun dialami oleh Xhaka. Ayah Xhaka sebelumnya berpartisipasi dalam demonstrasi menentang pemerintahan komunis Yugoslavia di Kosovo.

Akibatnya, sang ayah harus dipenjara dengan hukuman yang lama setelahnya.

Hubungan politik Albania dan Serbia inilah yang membuat kedua pemain ingin menyampaikan pesan tersebut lewat selebrasi gol ke gawang Serbia.

Bahkan, setelah pertandingan, Xhaka mengunggah gambar perayaannya di Instagram miliknya. Dalam unggahan tersebut, gambar selebrasi Xhaka disertai dengan teks yang juga cukup kontroversial.

"(Lihat) ini Serbia, inilah mengapa mereka memanggilku Granit Kosovo!” dalam sebuah bahasa Albania jika diterjemahkan secara kasar.

Xhaka lalu menghapus postingan tersebut dan menggantinya dengan gambar dari perayaannya bersanding dengan Shaqiri

"Kita berhasil!" tulis Xhaka dalam keterangan di unggahan terbarunya.

Akibat selebrasi ini, FIFA dikabarkan akan mengusut keterlibatan Granit Xhaka dan Xherdan Shaqiri.

Pasalnya, FIFA sangat menentang segala jenis demonstrasi politik atau keterlibatan politik di dunia sepak bola, termasuk dalam selebrasi gol yang dilakukan seorang pemain di lapangan. (Aditya Fahmi Nurwahid)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BolaSport
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bayern Vs Dortmund: Tuchel Tak Membawa Muenchen ke Arah yang Benar

Bayern Vs Dortmund: Tuchel Tak Membawa Muenchen ke Arah yang Benar

Bundesliga
Amunisi Muda Barca, Marc Guiu: Xavi Sangat Penting bagi Barcelona

Amunisi Muda Barca, Marc Guiu: Xavi Sangat Penting bagi Barcelona

Liga Spanyol
Lorenzo Nilai Bagnaia Lakukan Kesalahan Saat Insiden dengan Marquez

Lorenzo Nilai Bagnaia Lakukan Kesalahan Saat Insiden dengan Marquez

Motogp
Prediksi Persib Vs Bhayangkara FC, Maung Pincang Tanpa 6 Pemain Utama

Prediksi Persib Vs Bhayangkara FC, Maung Pincang Tanpa 6 Pemain Utama

Liga Indonesia
Kata Indra Sjafri soal Label Pemain Keturunan di Timnas Indonesia

Kata Indra Sjafri soal Label Pemain Keturunan di Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Prediksi Ranking FIFA: Indonesia Salip Malaysia, Naik Peringkat Ke-135

Prediksi Ranking FIFA: Indonesia Salip Malaysia, Naik Peringkat Ke-135

Timnas Indonesia
Jadwal Spain Masters 2024, Indonesia Pastikan Wakil di Perempat Final

Jadwal Spain Masters 2024, Indonesia Pastikan Wakil di Perempat Final

Badminton
Kalahkan Arema FC, Bajul Ijo Langsung Penuhi Janji Jalan Kaki 1,5 Km

Kalahkan Arema FC, Bajul Ijo Langsung Penuhi Janji Jalan Kaki 1,5 Km

Liga Indonesia
Ronaldo Marah ke Wasit Setelah Portugal Kalah

Ronaldo Marah ke Wasit Setelah Portugal Kalah

Internasional
Dampak Program Naturalisasi bagi Level Persaingan Timnas Indonesia

Dampak Program Naturalisasi bagi Level Persaingan Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Jadwal Liga Inggris Akhir Pekan, Man City Vs Arsenal

Jadwal Liga Inggris Akhir Pekan, Man City Vs Arsenal

Liga Inggris
Belum Latihan di Pelatnas, Kevin Sanjaya Akan Dipanggil PBSI

Belum Latihan di Pelatnas, Kevin Sanjaya Akan Dipanggil PBSI

Badminton
Ricky Soebagja Harap PBSI Gelar Acara Perpisahan untuk Marcus Gideon

Ricky Soebagja Harap PBSI Gelar Acara Perpisahan untuk Marcus Gideon

Badminton
Persik Vs Persikabo: Situasi Makin Sulit, Djanur Tegaskan Masih Punya Semangat Tempur

Persik Vs Persikabo: Situasi Makin Sulit, Djanur Tegaskan Masih Punya Semangat Tempur

Liga Indonesia
PR dari Shin Tae-yong untuk PSSI dan Kita

PR dari Shin Tae-yong untuk PSSI dan Kita

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com