Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teco Beberkan Penyebab Persija Kalah dan Tersisih dari Piala AFC

Kompas.com - 16/05/2018, 05:05 WIB
Jalu Wisnu Wirajati

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com — Pelatih Persija Jakarta Stefano "Teco" Cugurra meminta maaf lantaran gagal mengantarkan timnya melaju ke partai final Piala AFC zona ASEAN setelah disisihkan Home United.

Persija kalah 3-6 secara agregat dalam pertandingan semifinal yang digelar dengan format dua laga. Rinciannya, Persija kalah 2-3 di markas Home United, lalu kembali kalah 1-3 di kandang sendiri, Selasa (15/5/2018).

"Sekarang, Piala AFC sudah lewat buat Persija. Kami sedih gagal melaju ke babak final" ujar Stefano Cugurra seusai laga. 

"Saya minta maaf belum bisa mewujudkan harapan suporter. Persija sudah sangat lama tidak main di level internasional, jadi kami kurang pengalaman," ujarnya menambahkan.

Baca juga: Rekor Positif di Balik Tersingkirnya Persija dari Piala AFC 2018

Pelatih yang akrab disapa Teco itu menyebut bahwa Home United mempunyai keuntungan karena lebih berpengalaman bermain di kompetisi antarklub Asia.

"Seperti kita ketahui, dari Singapura, itu-itu saja klub yang bermain di level internasional," tuturnya.

"Kalau bukan Home United, ya pasti Tampines Rovers yang mewakili Singapura," ucap pelatih asal Brasil itu.

Stefano Cugurra menyebut bahwa timnya masih mengulangi kesalahan yang sama, yakni kebobolan gol cepat.

Dalam pertandingan kedua di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Persija kebobolan dua gol pada 12 menit pertama dan gagal bangkit keluar dari ketertinggalan.

"Kami kurang konsentrasi, padahal saya sudah bicara banyak dengan pemain dan meminta mereka agar lebih fokus dan konsentrasi hati-hati," kata Teco.

"Namun, di lapangan, dalam sebuah pertandingan sepak bola, semua kesalahan bisa terjadi," ujarnya menambahkan.

Kebobolan gol cepat menjadi masalah Persija dalam tiga pertandingan terakhir, dua kali lawan Home United dan sekali versus Madura United. Dalam tiga pertandingan itu pula Persija selalu kalah dan mencatat tiga kekalahan beruntun. (Muhammad Robbani) 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Klasemen Liga Italia: Inter Scudetto, Jauhi Milan dan Juventus

Klasemen Liga Italia: Inter Scudetto, Jauhi Milan dan Juventus

Liga Italia
Fakta Menarik Korsel, Lawan Timnas U23 Indonesia di Perempat Final Piala Asia U23

Fakta Menarik Korsel, Lawan Timnas U23 Indonesia di Perempat Final Piala Asia U23

Liga Indonesia
Babak Akhir Ten Hag di Man United, Disebut Tidak Ada Jalan Kembali

Babak Akhir Ten Hag di Man United, Disebut Tidak Ada Jalan Kembali

Liga Inggris
Respons Pemain Persib Usai Ikuti 'Kelas' VAR Liga 1

Respons Pemain Persib Usai Ikuti "Kelas" VAR Liga 1

Liga Indonesia
Format Baru Liga 1 Disebut Seru, Apresiasi Trofi untuk Borneo FC

Format Baru Liga 1 Disebut Seru, Apresiasi Trofi untuk Borneo FC

Liga Indonesia
Persib Dapat Sosialisasi Penerapan VAR untuk Championship Series Liga 1

Persib Dapat Sosialisasi Penerapan VAR untuk Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

Liga Italia
Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Timnas Indonesia
Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Timnas Indonesia
Inter Juara Serie A, 'Demonismo', dan Karya Master Transfer Marotta

Inter Juara Serie A, "Demonismo", dan Karya Master Transfer Marotta

Liga Italia
Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi 'Superpower' di Asia

Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi "Superpower" di Asia

Timnas Indonesia
Kontroversi Gol Hantu di El Clasico, Barcelona Siap Tuntut 'Rematch'

Kontroversi Gol Hantu di El Clasico, Barcelona Siap Tuntut "Rematch"

Liga Spanyol
STY Paham Korea Selatan, Disebut Senjata Tertajam Timnas U23 Indonesia

STY Paham Korea Selatan, Disebut Senjata Tertajam Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
Atlet Sepeda Indonesia Bernard van Aert Lolos Olimpiade Paris 2024

Atlet Sepeda Indonesia Bernard van Aert Lolos Olimpiade Paris 2024

Sports
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com