KOMPAS.com - Real Madrid akhirnya mengetahui lawan mereka pada final Liga Champions 2018. Berhati-hatilah karena Si Putih bakal bersua Liverpool FC.
El Real mengisi slot pertama pada laga puncak setelah menyingkirkan Bayern Muenchen di semifinal dengan agregat 4-3.
Sehari kemudian, The Reds ikut lolos berkat kemenangan agregat 7-6 atas AS Roma.
Siapakah yang bakal keluar sebagai pemenang dalam final di Kiev pada 26 Mei mendatang?
Di atas kertas, Madrid lebih diunggulkan karena berstatus juara bertahan.
Baca juga: Kalahkan Cristiano Ronaldo dkk, Trio Firmansah Ciptakan Sejarah di Liga Champions
Dalam empat musim terakhir, sang raksasa Liga Spanyol itu tiga kali lolos ke final dan semuanya berujung gelar juara.
Namun, bukan berarti Liverpool tak punya kans buat menjadi juara Eropa.
Ada lima hal yang membuat Si Merah wajib ditakuti oleh Real Madrid pada partai final nanti.
1. Trio Firmansah
Komponen utama yang membuat lini depan Liverpool begitu dahsyat pada musim ini adalah kehadiran trisula Roberto Firmino, Sadio Mane, dan Mohamed Salah (Firmansah).
Mereka menjadi trisula tertajam dalam satu musim kompetisi Liga Champions dengan koleksi 29 gol.
Rinciannya adalah 10 gol dari Salah, 10 milik Firmino, dan sembilan dari Mane.
Mereka mengungguli trio Cristiano Ronaldo, Gareth Bale, dan Karim Benzema bersama Real Madrid yang mencetak 28 gol pada 2013-2014.
Baca juga : Sejumlah Rekor Iringi Langkah Liverpool ke Final Liga Champions
2. Banjir gol di luar kandang
Keran gol Liverpool tidak hanya terbuka saat bermain di Anfield, tetapi juga kala melakoni laga tandang.
Di kompetisi antarklub Eropa musim ini, Mane dkk sudah membukukan 20 gol di luar kandang.
Torehan tersebut menjadikan mereka sebagai tim kedua yang bisa mencetak gol tandang terbanyak dalam satu musim Liga Champions.
The Reds mengikuti jejak Real Madrid pada era Carlo Ancelotti.
3. Memori indah
Liverpool punya kenangan indah tatkala bersua Real Madrid pada final Liga Champions 1981 atau dulu masih bernama Piala Champions.
Saat itu, mereka berhasil membawa pulang trofi Si Kuping Besar berkat gol tunggal Alan Kennedy dalam duel penentuan gelar di Parc des Princes.
Memori tersebut bisa menjadi pendorong semangat bagi anak-anak Liverpool untuk kembali menuai kesuksesan kala bertemu lawan yang sama.
81: Real Madrid 0-1 Liverpool (final)
09: Real Madrid 0-1 Liverpool
09: Liverpool 4-0 Real Madrid
14: Liverpool 0-3 Real Madrid
14: Real Madrid 1-0 Liverpool18: #UCLfinal #UCL pic.twitter.com/xDJJLHfTLT
— UEFA Champions League (@ChampionsLeague) May 2, 2018
4. Pengalaman Juergen Klopp
Juergen Klopp punya cukup pengalaman menghadapi Real Madrid.
Rekor pertemuan sang nakhoda dengan El Real memang tak bagus-bagus amat, tetapi juga tidak bisa dibilang jelek.
Ia mengukir tiga kemenangan, dua kekalahan, dan sekali imbang dalam enam bentrokan dengan Madrid.
5. Kutukan tim Inggris
Madrid juga perlu waswas karena punya tren buruk setiap kali bersua tim asal Inggris di final kompetisi Eropa.
Dari tiga kali perjumpaan dengan wakil Negeri Ratu Elizabeth II di laga puncak, mereka tak pernah menang sekali pun.
Setelah tumbang 1-2 dari Chelsea pada final Piala Winners 1971, Madrid dikalahkan Liverpool pada Piala Champions 1981.
Real Madrid kembali menelan pil pahit kala berjumpa Aberdeen arahan Sir Alex Ferguson pada perebutan titel Piala Winners 1983. (Ade Jayadireja)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.