KOMPAS.com — Dua pebalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi dan Maverick Vinales, belum pernah menjadi yang tercepat alias finis pertama MotoGP 2018 yang sudah berlangsung 3 seri.
Legenda MotoGP, Kevin Schwantz, menyebut penyebab Yamaha belum bisa tampil maksimal karena Rossi dan Vinales memiliki permintaan berbeda dalam pengembangan Yamaha M1.
"Masalahnya dengan Yamaha adalah mereka tidak bisa memberi tahu Rossi dan Vinales 'Ok guys, apa yang kamu inginkan?'," kata Schwantz dikutip BolaSport.com dari Tuttomotoriweb.
"Alasannya adalah mereka tidak akan menyukai hal yang sama," ujar legenda Suzuki ini menambahkan.
Baca Juga: Pebalap Penguji Ducati Yakin Andrea Dovizioso Akan Bangkit pada MotoGP Spanyol
Terakhir kali pabrikan Yamaha mampu memenangkan balapan pada MotoGP Belanda tahun lalu. Artinya, mereka sudah melewati 13 seri balap tanpa kemenangan.
Pada musim 2018, Yamaha memilih untuk melakukan pengembangan Yamaha M1 secara dua arah. Ini membuat kedua pebalap mereka memiliki hasil berbeda, seperti saat Vinales finis kedua dan Rossi finis keempat di Austin dengan jarak yang cukup jauh.
Bahkan, Schwantz menyebut bahwa Johann Zarco tidak akan bersedia untuk mengembangkan motor yang berbeda.
"Jika saya menempatkan Zarco di motor pabrikan, dia mungkin tidak akan tertarik untuk mengembangkan motor, dia hanya akan menggunakan motor sama dengan yang tersedia," kata Schwantz.
"Jika Rossi dan Vinales menginginkan hal berbeda, ini bisa mengganggu tujuan tim, tapi pada saat sama melempar harapan pada motor yang sudah dikembangkan tahun lalu," ujar Schwantz. (Samsul Ngarifin)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.