Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ricuh Arema Vs Persib, Puncak Kekecewaan Aremania hingga Suara Komdis

Kompas.com - 16/04/2018, 15:31 WIB
Hanief Syafi Al Umam,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

Sumber BolaSport

MALANG, KOMPAS.com - Laga pekan ke-4 Liga 1 2018 antara Arema FC melawan Persib Bandung di Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu (15/4/2018) berakhir ricuh.

Sebelumnya, posisi Arema FC berada di dasar klasemen sementara Liga 1. Tim berjuluk Singo Edan itu harus bisa memenangkan laga tersebut agar setidaknya bisa naik satu peringkat.

Namun, ternyata hasil pertandingan ini tidak sesuai harapan. Pertandingan berakhir dengan skor akhir 2-2. Dengan hasil imbang tersebut, Arema FC masih menetap di dasar klasemen sementara Liga 1.

Selain hasil seri, pada akhir laga itu juga terjadi kericuhan. Suporter Arema FC memaksa masuk ke lapangan sehingga pertandingan ini terpaksa dihentikan.

Masuknya Aremania membuat para pemain dan official Persib berlari menuju ruang ganti pemain. Bahkan, pelatih Persib, Mario Gomez, harus merasakan luka di kepalanya.

 (Baca Juga: Bak Pahlawan Perang, Bobotoh Sambut Kepulangan Persib Bandung di Bandara)

Disinyalir masuknya suporter Arema FC itu dikarenakan kecewa dengan hasil negatif yang dirasakan tim asuhan Joko Susilo tersebut.

Dari empat pertandingan, Arema FC mengalami dua kekalahan dari Persija Jakarta dan Borneo FC, serta ditahan imbang Mitra Kukar dan Persib.

Namun, menurut Media Officer Arema FC, Sudarmaji, kericuhan ini dipicu oleh kekecewaan suporter terhadap wasit yang memimpin pertandingan ini, Handri Kristanto.

"Kronologi dalam konteks manajemen tadi sudah berdiskusi bahwa gerakan penonton itu banyak bereaksi karena keputusan wasit," kata Sudarmaji seperti yang dilansir dari BolaSport.com.

Gomez yang sempat menjadi sasaran dari oknum suporter di Malang, mengaku belum mengetahui keputusan Komisi Disiplin untuk insiden pada laga ini.

"Itu menjadi urusan komisi disiplin karena kemarin penonton masuk ke dalam dan itu bukan urusan kami karena sebelum pertandingan kami kehilangan Supardi selama 4 pertandingan dan kemarin semua orang bisa masuk ke lapangan dan itu sangat berbahaya," ujar Gomez.

Namun, hingga sampai saat ini, pihak Komisi Disiplin (Komdis) PSSI tidak bisa memutuskan hukuman terlebih dahulu kepada Arema FC.

"Kami belum bisa memberikan tanggapan apa-apa karena belum ada laporan dari pihak di lapangan," kata salah satu anggota Komdis PSSI, Dwi Irianto, saat dihubungi BolaSport.com, Senin (16/4/2018).

Dwi Irianto mengatakan setelah mendapatkan laporan dari lokasi kejadian, Komdis PSSI langsung membahasnya. Komdis PSSI harus bisa melihat fakta-fakta yang terjadi di lapangan dan baru bisa memutuskan hukuman.

"Semoga dalam minggu ini kami akan melakukan sidang," kata Dwi Irianto.

Dalam sidang tersebut, Komdis PSSI akan memanggil perwakilan Arema FC dan Persib untuk memberikan keterangannya. Setelah berbicara bersama, kata Dwi Irianto, baru diputuskan hukuman yang pantas.

"Semuanya yang ada bisa dipanggil baik perangkat pertandingan, panpel dan kedua klub yang bertanding," kata Dwi Irianto.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BolaSport
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Babak Akhir Ten Hag di Man United, Disebut Tidak Ada Jalan Kembali

Babak Akhir Ten Hag di Man United, Disebut Tidak Ada Jalan Kembali

Liga Inggris
Respons Pemain Persib Usai Ikuti 'Kelas' VAR Liga 1

Respons Pemain Persib Usai Ikuti "Kelas" VAR Liga 1

Liga Indonesia
Format Baru Liga 1 Disebut Seru, Apresiasi Trofi untuk Borneo FC

Format Baru Liga 1 Disebut Seru, Apresiasi Trofi untuk Borneo FC

Liga Indonesia
Persib Dapat Sosialisasi Penerapan VAR untuk Championship Series Liga 1

Persib Dapat Sosialisasi Penerapan VAR untuk Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

Liga Italia
Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Timnas Indonesia
Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Timnas Indonesia
Inter Juara Serie A, 'Demonismo', dan Karya Master Transfer Marotta

Inter Juara Serie A, "Demonismo", dan Karya Master Transfer Marotta

Liga Italia
Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi 'Superpower' di Asia

Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi "Superpower" di Asia

Timnas Indonesia
Kontroversi Gol Hantu di El Clasico, Barcelona Siap Tuntut 'Rematch'

Kontroversi Gol Hantu di El Clasico, Barcelona Siap Tuntut "Rematch"

Liga Spanyol
STY Paham Korea Selatan, Disebut Senjata Tertajam Timnas U23 Indonesia

STY Paham Korea Selatan, Disebut Senjata Tertajam Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
Atlet Sepeda Indonesia Bernard van Aert Lolos Olimpiade Paris 2024

Atlet Sepeda Indonesia Bernard van Aert Lolos Olimpiade Paris 2024

Sports
Olahraga Golf, Royale Krakatau Renovasi Area Driving Range

Olahraga Golf, Royale Krakatau Renovasi Area Driving Range

Sports
Alasan Mourinho Pergi dari Man United dengan Sedih, Singgung Ten Hag

Alasan Mourinho Pergi dari Man United dengan Sedih, Singgung Ten Hag

Liga Inggris
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com