Sambut Liga 2, Persis Solo Luncurkan Tim dan Jersey Baru

SOLO, KOMPAS.com - Persis Solo secara resmi meluncurkan tim dan seragam baru untuk mengarungi pertandingan Liga 2 musim 2018. Launching tersebut berlangsung di kawasan Pura Mangkunegaran Solo, Jawa Tengah, Minggu (15/4/2018) malam.

Pantauan Kompas.com, acara launching tersebut berlangsung meriah. Ribuan suporter setia Persis, Pasopati, Surakartans dan Persis n Fans, menghadirinya. Para suporter sangat antusias dan menaruh harapan besar untuk Persis.

Dalam kesempatan itu tak lupa para pemain dipanggil satu per satu naik ke panggung. Bagitu pula dengan jajaran pelatih. Mereka memperkenalkan diri di hadapan ribuan suporter.

(Baca Juga: Arema FC Vs Persib Ricuh, Ketua Panpel Minta Maaf dan Siap Dijatuhi Sanksi)

Ada 22 pemain yang akan mengikuti pertandingan Liga 2 tahun 2018. Sektor penjaga gawang dihuni Galih Sudaryono, Andri Prabowo dan Ade Candra Sena.

Lini pertahanan akan diperkuat Asyraq Gufron (center back), Ikhwan Ciptady (center back), Soni Setiawan (full back/bek kiri dan kanan), Oky Derry (center back), Adhe Fanny (full back/bek kiri dan kanan), Dedi Tri Maulana (full back/ bek kiri dan kanan), Absor Fauzi (center back) dan Iqbal Samad (bek kiri/kanan).

Pemain tengah ada Sunarto, Jalwandi, Heru Setyawan, Bayu Andra, Elina Soka, Roni Saputro, M Wahyu, Chandra Waskito dan Dedi Cahyono Putro. Sedangkan sektor penyerang diisi Tri Handoko dan Johan Yoga.

"Kami dari manajemen serius membawa Persis Solo agar tahun ini tidak ada hambatan masuk Liga 1. Musim kemarin kami masuk peringkat keenam. Mudah-mudahan tahun ini lolos ke Liga 1," ujar CEO Persis, Petrus Barus.

Dia menilai komposisi pemain sekarang ini jauh lebih maksimal. Keberadaan pelatih Jafri Sastra dinilai menjadi hal positif karena sosok tersebut berpengalaman dalam dunia sepak bola.

"Materi pemain kalau pelatih meminta yang lain kami akomodir. Sekarang pemain sudah lengkap sesuai dengan permintaan pelatih," ungkapnya.

Sementara itu untuk corak seragam baru yang dipakai para pemain Persis tidak jauh berbeda dengan sebelumnya. Mereka lebih mengunggulkan warna merah.

Seragam itu juga dibalut dengan corak batik khas Solo yang mengandung makna pantang menyerah.