Jangan lupakan prestasi
Kembali ke klimaks turnamen yang dalam beberapa jam ke depan akan berlangsung. Laga puncak ini terasa prestisius setelah dua tim yang memastikan tempat, yakni Persija Jakarta dan Bali United, dapat dikatakan merupakan representasi negeri ini.
Persija mewakili ibu kota dan pusat pemerintahan negeri ini, sementara Bali United menjadi cerminan dari betapa indahnya wisata, khususnya pantai, Indonesia.
Jangan lupakan pula kesamaan kedua tim tersebut saat ini. Persija dan Bali United kini tengah merepresentasikan sepak bola negara di kancah internasional.
Ya, Macan Kemayoran, julukan Persija, dan Serdadu Tridatu, julukan Bali United, sama-sama mewakili Indonesia di kancah kompetisi Asia, yakni Piala AFC, pada tahun ini.
Namun, ada persoalan pelik yang sebenarnya bisa saja diantisipasi jauh sebelumnya, yakni jadwal mepet antara laga semifinal Piala Presiden dan laga perdana yang harus kedua tim tersebut jalani di Piala AFC.
Dilema pun terjadi saat Persija dan Bali United harus mempersiapkan atau memilih pemain, bahkan skala prioritas dalam pertandingan tersebut.
Hingga akhirnya pilihan ditentukan dan apa yang dialami seperti antiklimaks. Di Piala Presiden, Persija, dengan kekuatan utama, termasuk idola baru Marko Simic, sukses menembus final dengan meyakinkan setelah menyingkirkan PSMS Medan.
Akan tetapi, pada laga perdana Piala AFC, Persija, yang tak menurunkan Simic dan beberapa pilar penting, hancur lebur setelah kalah 0-3 dari wakil Malaysia, Johor Darul Takzim, Rabu (14/2/2018).
"Pemain kami agak kelelahan setelah melakukan perjalanan yang cukup panjang dari Solo, Jakarta, Singapura, dan Johor," ujar pelatih Persija, Stefano Cugurra alias Teco.
Begitu pun dengan Bali United. Pada laga perdana, berlaga di hadapan publik sendiri, Bali United kalah dengan skor 1-3 dari klub asal Myanmar, Yangon United, di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Selasa (13/2/2018).
Setelah hal itu, pro-kontra pun terjadi. Ada yang menyayangkan Persija dan Bali United lebih mementingkan gengsi lokal di Piala Presiden daripada Piala AFC.
Mereka berpendapat, Piala Presiden itu hanya turnamen pramusim dan tidak resmi, sedangkan Piala AFC resmi dan membawa nama negara.
Namun, ada pula yang memaklumi hal tersebut. Mereka beranggapan bahwa apa yang dicapai oleh Persija dan Bali United pada Piala Presiden sudah dekat dengan juara (menembus final), sedangkan di Piala AFC baru laga perdana.
Ada yang tersirat dan berupa benang merah dari kejadian tersebut. Ya, jadwal, seperti tadi diungkap sebelumnya bahwa jadwal mepet bisa jadi dialami Persija dan Bali United.
Hal yang lumrah di dunia sepak bola kita jadwal kompetisi tidak menentu, bisa diundur, bisa maju.
Teranyar ini, misalnya, jadwal Liga 1, kasta teratas kompetisi Indonesia, untuk tahun ini mundur, dari rencana 24 Februari, 3 Maret, hingga menjadi 10 Maret. Begitulah.
Kini, kembali lagi ke tujuan Piala Presiden, tetapi untuk bahasan ini lebih ke muara prestasi, terlebih selain Piala AFC ada juga Asian Games di depan mata, apakah Jokowi, lebih tepatnya kepada pengurus PSSI, mesti mendapat "kartu kuning"?
Semoga yang terbaik bagi klub yang merepresentasikan negeri di kancah internasional dan timnas kebanggaan kita...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Kedua tim ini sudah pernah bertemu di babak penyisihan Piala Presiden 2018. Kala itu Serdadu Tridatu taklukkan Macan kemayoran 3-2.
Kali ini, kedua tim akan kembali bertemu di babak final untuk tentukan siapa yang terbaik di gelaran Piala Presiden 2018 ????????????#PialaPresiden pic.twitter.com/KAKUgnORkf
— Piala Presiden 2018 (@Liga1Match) 15 Februari 2018