Kembali ke Jokowi dan sepak bola. Terhitung, sedari edisi perdana Piala Presiden, yakni 2015, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut tak pernah absen menghadiri laga pembuka.
Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, menjadi saksi saat Jokowi membuka Piala Presiden 2015. Lalu, saat 2017, mantan Wali Kota Solo tersebut pun hadir ketika laga perdana berlangsung di Stadion Maguwoharjo, Sleman.
Teranyar, pada tahun ini, Jokowi pun hadir langsung saat laga pembuka digelar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Kota Bandung, Selasa (16/1/2018) sore WIB.
Jokowi mengatakan, hadirnya Piala Presiden membuka ruang untuk menambah prestasi baru bagi klub Liga Indonesia.
"Semakin banyak kompetisi, akan semakin banyak untuk sebuah klub berprestasi," ucap Jokowi setelah laga pembuka yang mempertemukan Persib Bandung dan Sriwijaya FC itu, 16 Januari lalu.
Selain itu, Jokowi menekankan bahwa Piala Presiden 2018 juga menjadi momentum untuk meningkatkan ekonomi kerakyatan.
Hal tersebut pun mendapat penegasan dari Ketua Steering Committee (SC) Piala Presiden 2018, Maruarar Sirait, sosok yang telah mengemban tugas tersebut sedari edisi pertama, yakni 2015.
Dalam sebuah wawancara, Ara, sapaan akrab Maruarar, mengatakan, turnamen Piala Presiden diawali dari visi dan misi Presiden Jokowi, yakni bagaimana membuat sepak bola Indonesia transparan, terutama soal keuangan.
"Dari diskusi pada 2015, kami sepakati bahwa turnamen ini harus diaudit dan tidak menggunakan uang negara, baik itu APBN, APBN, BUMN, dan BUMD," ujar Ara, seperti dikutip dari Bolasport.com.
Tujuan soal ekonomi kerakyatan dan transparansi pun coba direfleksikan dalam pelaksanaan turnamen.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.