KOMPAS.com - Manajer Bhayangkara FC, Sumardji, mengatakan bahwa timnya ada opsi untuk kembali bermarkas di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Jawa Timur, pada kompetisi musim 2018. Stadion milik klub Liga 3, Deltras Sidoarjo, tersebut akan digunakan untuk duel melawan tim dengan basis suporter banyak.
Sebelumnya, Bhayangkara FC sempat mempergunakan Stadion Gelora Delta pada saat TSC 2016. Ketika kompetisi memasuki musim 2017, tim milik Kepolisian Republik Indonesia itu memilih untuk mempergunakan Stadion Patriot, Kota Bekasi, sebagai home base.
Sumardji mengatakan, mempergunakan Stadion Gelora Delta itu untuk pertandingan berskala besar. Sebab, Stadion PTIK, Blok M, Jakarta Selatan, yang akan menjadi kandang Bhayangkara FC tidak akan bisa menggelar pertandingan ketika melawan klub-klub dengan basis suporter banyak.
Kata pria yang berpangkat AKBP itu, Stadion PTIK hanya mampu menampung 5.000 suporter saja. Sementara itu, Stadion PTIK hanya dipergunakan ketika Bhayangkara FC melawan klub-klub yang sedikit suporternya.
(Baca juga: Eksklusif Andik Vermansah - Pengakuan soal Persija, Persib, Azrul Ananda, dan Uang 750 Juta)
"Konsepnya, Stadion PTIK akan kami pakai untuk pertandingan skala suporter kecil di bawah 5.000. Tetapi ketika menghadapi tim besar terus mencari opsi lain," kata Sumardji.
"Sekarang, persoalannya opsi stadion di sekitar Jakarta sudah tertutup (untuk Asian Games 2018). Artinya, kami mau pakai mana? Semua klub juga sama problemnya, termasuk Persija akan kesulitan."
Sumardji mengatakan rencana lain soal kandang Bhayangkara FC pada musim ini.
"Ada beberapa opsi mungkin alternatif pertama PTIK, kedua masih kami pikirkan, kalau bisa di Jakarta, atau tidak paling kami kembali ke Sidoarjo. Opsinya ya itu," ucap Sumardji menambahkan.
Sumardji juga menambahkan bahwa tidak ada cerita Bhayangkara FC memilih bermain di kandang lawan dengan bertukar status tuan rumah apabila melawan tim yang banyak suporternya. Sebab, opsi bermain di Stadion Gelora Delta menjadi pilihan yang pas.
"Pasti kami akan ambil alternatif pertama dan kedua. Kalau tanpa penonton? Persoalannya, apa itu menyalahi peraturan atau tidak. Kalau tidak menyalahi peraturan ya tidak masalah," ucap Sumardji.
"Kalau pertandingan tanpa penonton itu kan karena sanksi, kalau hadir tanpa suporter ya saya juga akan hadir di PTIK. Paling tidak lima ribu penonton pasti ada," katanya mengakhiri. (Mochamad Hary Prasetya)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.