Pelatih Islandia Beri Penilaian tentang Luis Milla

KOMPAS.com - Pelatih tim nasional Islandia, Heimir Hallgrimsson, memberikan penilaian tentang sosok juru taktik Indonesia, Luis Milla. Dia mengakui, permainan tim asuhan Milla akan kental dengan gaya sepak bola Spanyol.

Kedua pelatih akan beradu strategi dalam laga uji coba di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Minggu (14/1/2018). Menurut Heimir, Milla merupakan pelatih yang memiliki kapabilitas yang tinggi.

Heimir juga mengetahui bahwa Milla berasal dari Spanyol yang merupakan salah satu negara sepak bola terhebat di dunia. Terlebih Milla juga pernah membela Real Madrid dan Barcelona.

Selain itu, Milla juga sukses membawa timnas U-21 Spanyol meraih gelar juara Piala Eropa U-21 musim 2011. Dari racikan itu terbitlah pemain-pemain top dunia seperti David de Gea, Juan Mata, Ander Herrera dan Javi Martinez.

Teriakan Hidup Pak Gubernur dan Hidup Sumut Terdengar pada Kongres PSSI 2018 https://t.co/kI7lUj251m

— BolaSport.com (@BolaSportcom) January 13, 2018

"Ya, kami telah lihat karier impresifnya dan kami tahu seperti apa gaya permainan tim yang dilatih pelatih Spanyol seperti banyak passing, high pressing, attacking style," kata Heimir di Holte Fairmount, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (13/1/2018).

"Jadi itu baik bagi kami melawan tim dengan gaya permainan yang berbeda," ucapnya menambahkan.

Heimir juga sangat senang bisa melawan Indonesia. Sebab, dia yakin negara-negara di kawasan Asia memiliki permainan berbeda dengan Eropa.

Pada 2017, kata Heimir, Islandia pernah berkunjung ke China untuk melangsungkan uji coba dan melihat bagaimana permainan sepak bola Asia. Setidaknya pertandingan uji coba di Asia bisa menjadi pengalaman berharga untuk Islandia sebelum berlaga pada Piala Dunia 2018.

"Normalnya kami bermain dengan tim Eropa, tetapi sekarang kami punya peluang untuk melawan tim Asia," kata Heimir.

"Jadi kami mencoba untuk lebih mendunia, mengingat kami sekarang bermain di Piala Dunia. Jadi kami harus bermain dengan gaya yang berbeda dan ini sangat menyenangkan rasanya berada di Indonesia," kata Heimir. (Mochamad Hary Prasetya)