KOMPAS.com - Mantan pemain AC Milan, Roberto Donadoni, mengaku pernah mendapat tawaran untuk kembali menjadi pelatih timnas Italia. Dia menolak kesempatan tersebut karena menghormati kontraknya dengan Bologna.
Donadoni pernah menjadi pelatih timnas Italia pada 2006-2008. Pria 54 tahun ini ditunjuk setelah sepak bola Italia dilanda skandal calciopoli dan negara tersebut meraih gelar juara Piala Dunia 2006 di bawah kendali Marcelo Lippi.
Hasil terbaik Donadoni adalah membawa Italia mencapai perempat final Piala Eropa 2008. Raihan tersebut tidak memuaskan sehingga federasi sepak bola Italia (FIGC), memecatnya dan Lippi kembali untuk menggantikannya.
Pengalamannya itu membuat FIGC pernah berusaha untuk menunjuk Donadoni kembali menjadi nakhoda timnas pada tahun lalu. Presiden FIGC, Carlo Tavecchio, menjadikan Donadoni sebagai bidikan utama sebelum mereka menjatuhkan pilihan kepada Gian Piero Ventura.
"Ada kemungkinan ini tetapi saya lebih memilih untuk menghormati kontrak saya bersama Bologna," ujar Donadoni dalam jumpa pers pada Minggu (19/11/2017).
"Saya bahagia karena membuat keputusan ini. Hal tersebut benar dan saya akan melakukannya lagi. Bagaimana pun, saya berterima kasih kepada Tavecchio atas rasa hormat yang ditunjukkan kepadaku."
Saat ini kursi pelatih timnas Italia sedang lowong, menyusul pemecatan yang dilakukan kepada Ventura pada Rabu (15/11). FIGC mengambil langkah tersebut setelah Italia gagal melangkah ke putaran final Piala Dunia 2018 akibat kalah agregat 0-1 dari Swedia pada play-off babak kualifikasi zona Eropa.
Hasil 0-0 pada leg kedua di San Siro, Minggu (12/11), menjadi petaka bagi Ventura karena mereka tak mampu membalikkan kekalahan pada leg pertama di Swedia. Dalam lawatannya ke markas lawan tiga hari sebelum pertemuan di San Siro, Italia kalah 0-1.
Kegagalan tersebut menjadi yang pertama bagi Italia sejak absen pada Piala Dunia 1958. Total, peraih empat gelar Piala Dunia ini sudah absen sebanyak tiga kali dalam turnamen paling bergengsi tersebut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.