PADANG, KOMPAS.com - Manajemen Semen Padang menunjuk Syafrianto Rusli sebagai pelatih kepala pada empat laga tersisa di Liga 1 Indonesia untuk menggantikan Nilmaizar.
Mantan pelatih futsal PON Sumbar ini dipilih karena PSSI mewajibkan pelatih kepala harus memegang lisensi A AFC.
Sementara itu, pelatih sementara, Delvi Adri, belum memenuhi kriteria tersebut.
"Selain itu, hal ini kami lakukan karena Semen Padang meraih hasil minor di beberapa pertandingan belakangan ini," kata Direktur Utama PT Kabau Sirah Semen Padang (KSSP), Iskandar Zulkarnain, Kamis (19/10/2017).
Baca juga: Kalah dari Mitra Kukar, Semen Padang Dekat ke Jurang Degradasi
Penunjukan Syafrianto ini juga disebabkan faktor kedekatan. Pelatih yang membawa tim futsal Sumbar meraih emas pada PON 2002 ini sudah menangani Semen Padang pada tahun 2006. Syafrianto juga eksis sebagai instruktur pelatih AFC.
"Jika memilih pelatih lain tentu membutuhkan adaptasi, sementara pertandingan hanya tersisa empat laga lagi," kata Iskandar.
Syafrianto ditargetkan manajemen untuk bisa menyelamatkan Semen Padang dari degradasi di musim ini, sementara Delvi Adri dikembalikan ke posisi semula sebagai asisten pelatih.
"Penasihat teknis masih dipegang oleh Suhatman Imam. Hanya posisi Delvi yang berubah ke asisten manajer," kata Iskandar.
Syafrianto sendiri akan memulai debutnya pada Minggu (22/10/2017) mendatang saat Semen Padang berhadapan dengan Persija Jakarta di Stadion Patriot Bekasi.
Namun, saat berhadapan dengan Mitra Kukar sore tadi, Syafrianto sudah mulai memberi arahan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.