Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perseru Berharap Meninggalnya Choirul Huda Jadi Pelajaran Bersama

Kompas.com - 18/10/2017, 11:36 WIB
Hamzah Arfah

Penulis

GRESIK, KOMPAS.com – Meninggalnya Choirul Huda pada saat memperkuat Persela Lamongan menghadapi Semen Padang, Minggu (15/10/2017) lalu, terus mengundang perhatian dan simpati dari para pelaku sepak bola.

Salah satunya adalah dari pelatih Perseru Serui, Agus Yuwono, yang berharap kejadian tersebut menjadi yang terakhir dalam catatan sepak bola nasional.

Ia pun berharap insiden tersebut dapat menjadi pelajaran bagi semua pihak, khususnya bagi para pelaku sepak bola serta perangkat pendukung pertandingan.

"Bagian-bagian itu (perangkat pendukung pertandingan) harusnya diberi semacam penataran agar tertata rapi juga. Sebab, setahu saya, itu hanya dilakukan sebelum kompetisi saja. Harusnya pada break kompetisi, itu juga diberikan agar tetap ada evaluasi, apa yang harus dilakukan kalau menghadapi insiden seperti itu," tutur Agus, Selasa (17/10/2017).

"Namun, kemarin kan break cuma empat hari, jadi mana mungkin menggelar acara seperti itu. Ini pembelajaran bagi kita semua, termasuk juga bagaimana mengatur jadwal kompetisi yang baik. Harusnya di awal dan sebelum putaran kedua, diadakan semacam seminar bagi semua yang terlibat dalam pertandingan," ucap dia.

Baca juga: Ketika Jawaban Choirul Huda di Warung Kopi Menjadi Kenyataaan...

Secara khusus, Agus juga menyoroti jadwal pertandingan yang harus dilalui pemain bersama tim yang dianggap cukup berat dan padat. Padatnya jadwal yang dilakoni bisa membahayakan bagi kesehatan pemain.

"Jadwal juga harus kembali dipikirkan. Sebab, jadwal yang ada sekarang, menurut saya, juga cukup membahayakan kesehatan. Contoh kami saja (Perseru), tanggal 14 main, terus tanggal 18 main di sini, dan nanti 22 main home lagi. Sementara itu, perjalanan dari Serui ke Gresik itu sekitar 12 jam, besok kami habis pertandingan langsung pulang," ujar Agus.

"Siapa bilang jadwal seperti ini tidak berbahaya? Sangat berbahaya bagi pemain. Idealnya itu ada pertandingan di hari Minggu, kemudian hari Minggu lagi (hanya akhir pekan), itu baru ideal, atau bisa juga ada Rabu (tengah pekan), tetapi itu tidak setiap pekan," kata dia.

Karena padatnya jadwal pertandingan yang harus dijalani, dikatakan Agus, membuat para pemain terganggu yang hasilnya membahayakan kesehatan. 

“Jangan sampai mereka (para pemain) bermain dalam kondisi lelah, karena ini sangat berbahaya. Capek dengan lelah itu kan beda, kalau capek kan fisiknya, tapi kalau lelah mungkin pikirannya, otak, psikis semua. Kita berharap jadwal disesuaikan, bukan mengkritisi, ini masukan saja. Sebab di lapangan itu yang lebih tahu adalah pelatih. Karena secara global, itu yang akan menentukan kualitas kompetisi, kapan kita mau meningkat kalau seperti ini terus,” ucap Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indonesia akan Tampil di Kejuaraan Atletik Asia U20 di Dubai

Indonesia akan Tampil di Kejuaraan Atletik Asia U20 di Dubai

Sports
Atlet Selancar Rio Waida Bidik Medali Olimpiade Paris 2024

Atlet Selancar Rio Waida Bidik Medali Olimpiade Paris 2024

Sports
Tim Thomas dan Uber Latihan Perdana, Shuttlecock Jadi Kendala

Tim Thomas dan Uber Latihan Perdana, Shuttlecock Jadi Kendala

Badminton
Prediksi Persib Vs Borneo FC, Jadi Duel Tim Pelapis?

Prediksi Persib Vs Borneo FC, Jadi Duel Tim Pelapis?

Liga Indonesia
Komitmen Perpanjang Kontrak STY, Erick Thohir Bicara Generasi Emas Indonesia

Komitmen Perpanjang Kontrak STY, Erick Thohir Bicara Generasi Emas Indonesia

Timnas Indonesia
Rizky Ridho Merasa Beruntung Timnas Indonesia Dilatih Shin Tae-yong

Rizky Ridho Merasa Beruntung Timnas Indonesia Dilatih Shin Tae-yong

Timnas Indonesia
Aji Santoso Bicara Piala Asia U23 2024: Indonesia Hati-hati Anti Klimaks

Aji Santoso Bicara Piala Asia U23 2024: Indonesia Hati-hati Anti Klimaks

Timnas Indonesia
Prediksi 3 Pemerhati Sepak Bola Indonesia Vs Korea Selatan, Asa Menang Itu Ada

Prediksi 3 Pemerhati Sepak Bola Indonesia Vs Korea Selatan, Asa Menang Itu Ada

Timnas Indonesia
Komitmen Ketum PSSI untuk Perpanjang Kontak Shin Tae-yong hingga 2027

Komitmen Ketum PSSI untuk Perpanjang Kontak Shin Tae-yong hingga 2027

Timnas Indonesia
Jadwal Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024, Mulai Sabtu 27 April

Jadwal Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024, Mulai Sabtu 27 April

Badminton
Indonesia Vs Korea Selatan, Garuda Muda Tak Dianggap Underdog

Indonesia Vs Korea Selatan, Garuda Muda Tak Dianggap Underdog

Timnas Indonesia
Xavi Putuskan Bertahan di Barcelona hingga Juni 2025

Xavi Putuskan Bertahan di Barcelona hingga Juni 2025

Liga Spanyol
Liverpool Tumbang di Tangan Everton, Van Dijk Bicara Perebutan Gelar

Liverpool Tumbang di Tangan Everton, Van Dijk Bicara Perebutan Gelar

Liga Inggris
Man United Vs Sheffield United: Bruno Berjaya, Kemenangan MU Hal Utama

Man United Vs Sheffield United: Bruno Berjaya, Kemenangan MU Hal Utama

Liga Inggris
Thomas dan Uber Cup 2024: Momen Penguatan Semangat Jelang Olimpiade

Thomas dan Uber Cup 2024: Momen Penguatan Semangat Jelang Olimpiade

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com