Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo, Bobotoh Sindir soal Sikap Petinggi Persib dan Posisi Pelatih

Kompas.com - 17/10/2017, 20:21 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Suporter Persib Bandung (bobotoh) meradang atas buruknya performa Persib di Liga 1 Indonesia.

Akumulasi kekecewaan itu diluapkan dalam aksi unjuk rasa yang digelar di halaman Kantor PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Jalan Sulanjana, Selasa (17/10/2017).

Ragam protes disuarakan bobotoh. Satu di antaranya soal kebiasaan manajemen yang kerap kali melabrak aturan. Contoh konkretnya, kebiasaan para petinggi klub yang duduk di bench pemain.

"Regulasinya kalau manajer memang wajib, secara regulasi itu sudah tepat. Cuma yang lain ada beberapa masuk menjadi kitman dan lain-lain," ucap Tobias Ginanjar, salah seorang koordinator aksi.

Baca juga: Lakukan Unjuk Rasa, Bobotoh Tuntut Manajemen Jaga Nama Baik Persib

Menurut Tobi, tak seharusnya para petinggi klub duduk bersama para pelatih yang mengurus teknis permainan.

"Itu enggak perlu, justru akan lebih terhormat jika (petinggi klub) ada di atas, di tempat penonton," kata Tobi.

Tak hanya itu, demonstran juga meminta agar manajemen Persib memberi kejelasan soal posisi pelatih Persib.

"Kemarin lawan PSM, pelatih Rene Albert ibaratnya menyindir. Pelatih Persib itu siapa sebenarnya, dia juga enggak tahu. Itu sindiran telak, harusnya jadi introspeksi bagi manajemen Persib. Kenapa ada pelatih kepala, tetapi kadang enggak ada (mendampingi)," tuturnya.

Kekecewaan soal tidak jelasnya sosok pelatih Persib juga disampaikan Albert, salah seorang bobotoh. Menurut Albert, situasi itu membuat malu bobotoh.

"Hal membuat malu tidak ada jelasnya sosok pelatih kepala. Seorang pelatih tim lain sampai mengolok-olok Persib. Persib tidak malu dan cuek saja," katanya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com