Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang Gus Dur, Analis Sepak Bola hingga Pertarungan Vs Mike Tyson

Kompas.com - 07/09/2017, 07:37 WIB
Jalu Wisnu Wirajati

Penulis

KOMPAS.com - KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur dikenal sebagai penggemar olahraga, terutama sepak bola. Analisis Presiden Keempat Republik Indonesia itu juga beberapa kali tertuang di Harian Kompas.

Simak saja salah satu tulisannya soal Piala Dunia 1990. Dia mengkritik turnamen tersebut dalam artikel "Piala Dunia, Eskapisme Berskala Raksasa" di Harian Kompas, 11 Juli 1990.

"Secara keseluruhan, Piala Dunia 1990 menunjukkan kualitas lebih rendah bila dibandingkan dengan dua Piala Dunia sebelumnya," tulis Gus Dur seperti tertuang .

"Keterampilan individual tinggi ternyata tidak diimbangi dengan seni olah bola dan strategi brilian. Penurunan kualitas di dua bidang itu juga diperburuk oleh penampilan emosional banyak pemain," tulisnya lagi.

(Baca juga: Wow! Trio Firmansah Lebih Tajam daripada Trio MSN)

Analisis Gus Dur itu memang berdasar. Italia 1990 merupakan salah satu Piala Dunia dengan catatan gol terminim, 2,21 gol per laga.

Ulasan dari sisi emosional juga terlihat dari jumlah kartu merah. Total ada 16 kartu merah, tertinggi untuk seluruh Piala Dunia dengan 24 kontestan.

Di Harian Kompas, Gus Dur beberapa kali mengirim tulisan ketika ada event besar seperti Piala Eropa dan Piala Dunia. Menurut dia, Piala Eropa lebih sulit daripada Piala Dunia.

"Piala Eropa lebih sangar, lebih berat dari Piala Dunia. Kualitas tim peserta putaran-final di Piala Eropa lebih teruji, lebih merata, dan persaingan yang muncul begitu ketat, tajam," tulis Gus Dur di Tabloid Bola, April 1994.

Seorang seniman membuat  mural yang menggambarkan imej Gus Dur, di kampung Bali Mester, Jatinegara.Dok Fendi Siregar Seorang seniman membuat mural yang menggambarkan imej Gus Dur, di kampung Bali Mester, Jatinegara.

Selain itu, Gus Dur juga pernah bergurau dan berharap ulama-ulama NU bisa ikut nonton langsung Piala Dunia. Hal itu dikatakan saat PWNU Jatim dan Bursa Efek Surabaya melakukan silaturahim, Maret 1996 atau tiga bulan jelang Piala Eropa.

Ada hal menarik saat acara silaturahim di Gedung PDAM Surabaya itu, Minggu (17/3/1996). Sebagian warga nahdiyin ternyata tak fokus karena pada saat bersamaan dilangsungkan pertandingan tinju antara Mike Tyson dan Frank Bruno.

Dilansir dari Harian Kompas pada 20 Maret 1996, ketika Gus Dur sedang berceramah, sebagian warga nahdliyin tetap saja bergeming menyaksikan pertarungan Mike Tyson melawan Frank Bruno.

"Wah, ini berarti juga pertarungan Gus Dur lawan Mike Tyson," celetuk warga nahdliyin.

(Baca juga: Trio Macan di Lini Depan PSG, Buka Dikit Joss!)

Tak ayal di sela-sela berceramah, Gus Dur dengan nada bergurau mengatakan, suatu ketika ulama NU bisa ikut nonton langsung pertandingan sepak bola Piala Dunia, sehingga bisa mengomentari atau jadi komentator sepak bola.

"Kalau bisa juga menjadi manajer tinju," ujar cucu pendiri NU itu yang disambut gelak tawa hadirin.

Hari ini, merupakan hari lahir KH Abdurrahman Wahid. Lahir di Jombang pada 7 September 1940, Gus Dur meninggal dunia pada 30 Desember 2009.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siaran Langsung & Jadwal Tim Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024

Siaran Langsung & Jadwal Tim Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024

Badminton
Indonesia Vs Korea Selatan, Gelandang Korsel Puji Gaya Bermain Garuda Muda

Indonesia Vs Korea Selatan, Gelandang Korsel Puji Gaya Bermain Garuda Muda

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korea Selatan, Rekor STY dengan Sang Kawan Lama Hwang Sun-hong

Indonesia Vs Korea Selatan, Rekor STY dengan Sang Kawan Lama Hwang Sun-hong

Timnas Indonesia
Persik Vs PSS, Macan Putih Ingin Tutup Laga Kandang dengan Happy Ending

Persik Vs PSS, Macan Putih Ingin Tutup Laga Kandang dengan Happy Ending

Liga Indonesia
Nathan Tjoe-A-Oen Kembali Perkuat Timnas, Ada 'Peran' Suporter

Nathan Tjoe-A-Oen Kembali Perkuat Timnas, Ada "Peran" Suporter

Timnas Indonesia
Lobi Ketum dan Suporter Jadi Kunci, Nathan 'Terbang' demi Timnas Indonesia

Lobi Ketum dan Suporter Jadi Kunci, Nathan "Terbang" demi Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Sederet Fakta Ujian bagi Persebaya Jelang Laga Lawan Bali United

Sederet Fakta Ujian bagi Persebaya Jelang Laga Lawan Bali United

Liga Indonesia
Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Korea Selatan di Perempat Final Piala Asia U23

Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Korea Selatan di Perempat Final Piala Asia U23

Timnas Indonesia
Pesta 5 Gol ke Gawang Chelsea, Arteta Puji Fisik dan Mentalitas Arsenal

Pesta 5 Gol ke Gawang Chelsea, Arteta Puji Fisik dan Mentalitas Arsenal

Liga Inggris
Head to Head Persib Bandung Vs Borneo FC, Tim Produktif Vs Pertahanan Terbaik

Head to Head Persib Bandung Vs Borneo FC, Tim Produktif Vs Pertahanan Terbaik

Liga Indonesia
Indonesia Vs Korea Selatan: Kerja Keras, Tekad Rizky Ridho Bawa Garuda Terbang

Indonesia Vs Korea Selatan: Kerja Keras, Tekad Rizky Ridho Bawa Garuda Terbang

Timnas Indonesia
BCL Asia 2024, Diwarnai Ejected Brandone Francis, Prawira Bandung Bisa Menang

BCL Asia 2024, Diwarnai Ejected Brandone Francis, Prawira Bandung Bisa Menang

Sports
Klasemen Liga Inggris: Libas Chelsea 5-0, Arsenal Jauhi Liverpool-Man City

Klasemen Liga Inggris: Libas Chelsea 5-0, Arsenal Jauhi Liverpool-Man City

Liga Inggris
Tim Indonesia Bertolak ke China, Target Juara Thomas Cup 2024

Tim Indonesia Bertolak ke China, Target Juara Thomas Cup 2024

Badminton
Hancur Lebur 5-0 oleh Arsenal, Pochettino Ungkit Menyerah dan Pemain Besar

Hancur Lebur 5-0 oleh Arsenal, Pochettino Ungkit Menyerah dan Pemain Besar

Liga Inggris
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com