MALANG, KOMPAS.com - Aji Santoso akhirnya memilih mengundurkan diri sebagai pelatih Arema FC, Senin (31/7/2017).
Keputusan itu diambil Aji setelah gagal membawa timnya memenuhi target paruh kompetisi. Aji mengaku menargetkan Arema FC berada di posisi kelima dalam klasemen sementara putaran pertama Liga 1.
Sayang, target itu tidak tercapai. Arema FC berada di posisi ketujuh dengan koleksi 26 poin.
"Memang saya sudah komunikasi dengan Pak Ruddy (General Manajer Arema FC Ruddy Widodo) yang intinya saya resign dari Arema," kata Aji dalam konferensi pers di Kantor Arema FC.
"Saya ucapkan terima kasih kepada Pak Iwan Budianto (CEO Arema FC), Pak Ruddy yang telah memberikan kesempatan kepada saya," ucapnya.
Baca juga: Resmi Mundur dari Arema FC, Aji Santoso Akan Main Tenis
Aji menjadi kreator permainan Arema FC hanya sekitar tujuh bulan sejak bulan Desember 2016 lalu.
Namun, dalam waktu yang singkat itu, Aji sudah menyumbangkan dua piala kepada tim Singo Edan.
Pertama adalah Piala Trofeo Bhayangkara 2017 pada awal tahun dan Piala Presiden 2017 sesaat sebelum dimulainya kompetisi Liga 1.
Sayang, performa Arema FC terus menurun. Bahkan, dalam tiga pertandingan terakhir sebelum menutup paruh kompetisi Liga 1, Arema FC selalu gagal meraih kemenangan.
Breaking News, Aji Santoso Resmi Mundur dari Arema FC - https://t.co/gfStVKGRre pic.twitter.com/7lDfS7HTUe
— BolaSport.com (@bolasportcom) 31 Juli 2017
Arema FC kalah 0-2 saat menjamu Persipura di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, pada Minggu (16/7/2017) lalu.
Kemudian, kekalahan yang sama dialami Arema FC saat bertandang ke markas Semen Padang di Stadion H Agus Salim pada Jumat (21/7/2017).
Lalu, di pertandingan pamungkas paruh kompetisi, Arema FC ditahan imbang 0-0 oleh Borneo FC di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Minggu (30/7/2017).
Kekalahan demi kekalahan itu membuat suporter setia Arema FC kecewa dan meminta Aji Santoso mundur.
Baca juga: Aji Santoso Pahami Kekecewaan dan Komentari Tuntutan Mundur Aremania
Namun, Aji mengaku pengunduran dirinya bukan karena paksaan, termasuk paksaan dari penonton.
"Keputusan resign ini setelah saya diskusi dengan pihak manajemen. Jadi, mundurnya saya ini tidak ada tekanan dari suporter. Jadi, pemikiran saya sendiri," ucapnya.