Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bobotoh Persib Itu, Ricko, Mengalahkan Rasa Pengecutnya...

Kompas.com - 27/07/2017, 16:43 WIB
Eris Eka Jaya

Penulis

Setelah itu, karena dikira teman yang tengah dipukuli itu, Ricko pun tak luput dari sasaran pengeroyokan oknum bobotoh.

Tubuh Ricko penuh luka karena "dihujani" pukulan. Dia ambruk. 

Pria asal Cicadas itu pun mendapat perawatan intensif di ruang Lukas Nomor 7, Rumah Sakit Santo Yusuf, Bandung. Dia sempat tak sadarkan diri. 

Kabar dukacita itu datang. Ricko dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 10.10 WIB di rumah sakit tempat dia menjalani perawatan, Kamis (27/7/2017).

Baca juga: Sepak Bola Indonesia Berduka, Korban Pengeroyokan Bobotoh Meninggal Dunia 

Sosok yang disebut sebagai orang periang itu pun berpulang. Seketika, dunia sepak bola yang sejatinya sebagai alat pemersatu terlihat begitu "kejam". 

Fanatisme wilayah, kecurigaan, permusuhan hari itu seakan "mengalahkan" sportivitas, nilai luhur dalam olahraga apa pun.

Namun, Ricko memercikkan pelita di kegelapan itu. Jiwa kemanusiaannya terpanggil. Dia membela orang yang tengah jelas-jelas tersakiti. Berani dan peduli.

Sebagai bobotoh sejati, dia telah memenuhinya dengan mendukung datang ke stadion. Akan tetapi, yang lebih penting dan terhormat, Ricko menjalankan hati nuraninya sebagai manusia.

Satu sisi, hari itu, sekelompok oknum pengeroyok itu menunjukkan matinya rasa kemanusiaan.

Namun, di sisi lain, Ricko, seorang diri, sekali lagi, seorang diri, mengalahkan rasa takut, ragu, dan pengecutnya demi menolong dan membantu seseorang.

Indonesia, bopeng di wajah sepak bola ini masih menganga...

Selamat jalan Ricko... pahlawan dan patriot sepak bola sesungguhnya.

Selamat jalan sahabat... Maaf dari kami yang masih "terbelenggu" dengan fanatisme dan euforia "semu" ini...

 


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com