KOMPAS.com - Perjalanan karier baru Manchester United, Romelu Lukaku, ternyata tak lepas dari andil sang ayah, Roger Lukaku. Kedisiplinan dan kerja keras yang ditanamkan kepadanya membuat pemain 24 tahun tersebut terus berkembang.
Man United memboyong Lukaku dari Everton pada musim panas ini dengan harga 72 juta poundsterling (sekitar Rp 1,259 triliun). Jumlah uang itu berbanding lurus dengan kontribusinya bagi Everton pada musim lalu di mana Lukaku mencetak 25 gol dan enam assist dalam 37 pertandingan Liga Inggris.
Berikut fakta-fakta peran Roger Lukaku bagi pemain asal Belgia ini:
Berasal dari keluarga sepak bola
Dalam keluarga Lukaku, ternyata tak hanya pemain nomor punggung 9 ini yang menjamah lapangan hijau. Roger Lukaku, ayah striker Manchester United ini, adalah mantan penyerang tengah di Zaire.
Adik Lukaku, Jordan, juga seorang pemain sepak bola. Jordan Lukaku menjadi full-back SS Lazio sejak 2016.
Pada tahun 2011, kakak-beradik Lukaku ini pernah berada dalam satu tim, Anderlecht, dan sama-sama memperkuat timnas Belgia pada Piala Eropa 2016.
Lukaku dididik dengan sangat disiplin
Mantan pemain Chelsea ini dibesarkan dengan sangat disiplin oleh sang ayah. Roger berpesan pada Lukaku: "Kamu harus selalu punya target dan melakukan semuanya untuk meraihnya."
Berpedoman pada pesan sang ayah, Lukaku melakukan pembuktian dengan rajin ke sekolah. Lukaku ingin menunjukkan bahwa ia memiliki kualitas, baik intelektual maupun sebagai pesepak bola.
Menyukai bola sejak usia dini
Pesepak bola kelahiran Antwerp itu ingin menjadi pesepak bola sejak usia 6 tahun. Minat besar tersebut muncul karena melihat ayahnya merumput di lapangan.
Peran Peter Smeets dan Roger Lukaku bagi Lukaku
Peter Smeets, asisten Lukaku, memiliki peran penting dalam kehidupan pesepak bola ini. Smeets sering membantu Lukaku untuk mengatur jadwal, baik sekolah maupun latihan sepak bola. Smeets pun menjadi tempat Lukaku berkeluh kesah.
Pengaruh Roger Lukaku sebagai ayah pun juga tak kalah besar. Terlihat ketika tahun 2010 Chelsea akan menggaet Lukaku, sang ayah yang turun tangan untuk memberi keputusan.
"Saya terkejut. Semuanya saya serahkan pada ayah," ujar Lukaku ketika ditanya tentang penawaran 10 juta poundsterling dari Chelsea.
Seorang pemeluk agama yang taat
Kedisplinan yang ditanamkan sang ayah juga membentuk Lukaku menjadi orang yang taat beragama. Romelu bahkan batal mendapat gelar Man of the Match pada laga derbi Manchester di International Champions Cup beberapa waktu lalu karena dia tidak mau berfoto dengan alkohol.
Pemain Man United ini pun masuk ke dalam daftar pemain yang tak boleh berfoto dengan minuman beralkohol dalam turnamen tersebut, selain pemain-pemain di bawah usia 21 tahun. Kebetulan, sponsor pertandingan saat itu adalah Heineken yang bergerak di bidang produksi bir.
Alhasil, pihak penyelenggara mengganti Lukaku dengan Henrikh Mkhitaryan sebagai Man of the Match.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.