Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erick Thohir: Inter Sudah Beli Banyak Pemain...

Kompas.com - 20/07/2017, 07:08 WIB
Nugyasa Laksamana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejauh ini, Inter Milan baru mendatangkan tiga pemain baru pada bursa transfer musim panas 2017. Hal ini berlawanan dengan apa yang sudah dilakukan klub rival sekota mereka, AC Milan.

Inter tercatat telah mendatangkan Daniele Padelli secara gratis dari Torino, Borja Valero dari Fiorentina, dan Milan Skriniar dari Sampdoria.

Sementara itu, Milan sudah merekrut 10 pemain anyar, di antaranya Franck Kessie (Atalanta), Lucas Biglia (Lazio), Hakan Calhanoglu (Bayer Leverkusen), Andrea Conti (Atalanta), hingga Leonardo Bonucci (Juventus).

Presiden Inter Erick Thohir memiliki alasan tersendiri mengenai hal tersebut. Ada faktor yang membuat La Beneamata enggan jor-joran pada bursa transfer kali ini.

"Transisi pemegang saham di Inter berbeda dengan Milan. Pada kepemimpinan saya, Inter sudah banyak beli pemain. Kemudian datang new partnership dari Suning. Mereka juga membawa banyak pemain," ujar Erick saat ditemui awak media, Selasa (18/7/2017).

"Kalau Milan, mereka baru kedatangan new investor dan mereka baru belanja lagi. Jadi, konsep kami berbeda dengan Milan," tutur Erick menambahkan.

Inter, lanjut Erick, sudah mempunyai cukup banyak pemain. Oleh karena itulah, mereka harus terlebih dulu melepas pemain yang ada jika ingin merekrut wajah anyar.

Selain itu, Erick menegaskan bahwa manajemen Inter kini lebih fokus untuk menyeimbangkan aspek di luar lapangan, seperti tiket, baju, sponsor, dan lain-lain.

"Kami sudah punya (Ivan) Perisic dan Eder. Kemudian di kanan ada (Antonio) Candreva dan Gabriel Barbosa. Di depan ada (Mauro) Icardi. Belum lagi di tengah, ada (Roberto) Gagliardini, Borja Valero, (Gary) Medel, (Marcelo) Brozovic, dan (Geoffrey) Kondogbia. Tim ini harus balance," tutur Erick.


Meski demikian, bukan berarti Erick menutup aktivitas bursa transfer Inter. Namun, dia menekankan bahwa klubnya harus membawa pemain yang sesuai dengan kebutuhan tim.

Ia kemudian mencontohkan Danilo D'Ambrosio, bek kanan Italia yang direkrut Inter dari Torino pada Januari 2014.

"Kenapa kami membawa D'Ambrosio? Padahal dulu nggak banyak yang kenal. Akan tetapi, dia akhirnya jadi pemain tim nasional Italia. Kami bawa dia potensial dan saat itu Inter belum punya bek kanan sebagus dia," kata Erick.

"Dulu kami juga punya Hernanes. Namun, dalam perjalanannya, ternyata ada playmaker lain yang lebih baik. Kemudian Banega masuk. Eh, rupanya dia juga kurang sesuai dengan tim. Makanya kami rekrut Borja Valero," ucap dia.

Saat ini, aktivitas Erick sebagai Presiden Inter sudah tak seintens sebelumnya.

Hal itu tak terlepas dari kesibukannya mengurus persiapan penyelenggaraan Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang. Kendati begitu, Erick tetap memantau perkembangan skuat Inter.

"Mungkin bek kiri-kanan Inter bisa di-review. Kalau center back sudah cukup banyak, kami masih punya Miranda. Midfielder juga demikian," tutur Erick.


Erick mengakuisisi 70 persen saham Inter dari Massimo Moratti pada 2013. Ia kemudian ditunjuk menjadi pimpinan klub.

Selanjutnya, pada Juni 2016, mayoritas saham milik Inter dijual ke Suning Holdings Group yang dipimpin oleh taipan asal China, Zhang Jindong.

Sejauh ini, meski sudah tak lagi menjadi pemegang saham mayoritas, Erick masih menjabat sebagai presiden Inter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com