KOMPAS.com - Menjalani ibadah puasa di luar negeri tidaklah mudah buat orang Indonesia karena durasinya tergolong panjang. Hal itu diakui oleh dua pesepak bola remaja Tanah Air, Yussa Nugraha dan Aditya Affasha.
Yussa merupakan pemain berusia 16 tahun yang tengah menjalani trial bersama SC Feyenoord - klub amatir cabang Feyenoord Rotterdam.
Dengan menetap di Belanda, Yussa harus menjalani puasa dengan durasi kurang lebih 19 jam. Namun, dia tetap berusaha menjaga ibadahnya.
Tidaklah mudah karena remaja asal Solo itu masih harus menjalani aktivitas latihan bersama SC Feyenoord dan sekolah.
"Puasa di Belanda lebih berat daripada di Indonesia. Di sini, kami berbuka puasa pukul 09.55 malam dan imsak pukul 03.15 subuh," tutur Yussa kepada Kompas.com.
Demi mengentalkan suasana ala Indonesia, Yussa juga kerap mengonsumsi kolak buah dan kelapa muda sebagai menu takjil.
"Biasanya, mama membuatnya untuk berbuka puasa di rumah," kata sosok berusia 16 tahun itu.
Baca juga: Lihatlah Gocekan Memukau Anak Cristiano Ronaldo Saat Final Liga Champions
Seperti halnya Yussa, Aditya Affasha yang mengikuti program Real Valladolid Foundation International, juga tetap menjalani ibadah puasa di Spanyol.
Di Negeri Matador, anak dari Deputi Sekjen PSSI, Fanny Iriawan, itu harus menjalani puasa sekitar 17,5 jam.
Mengingat durasi, Aditya mengakui bahwa puasa di Spanyol merupakan tantangan berat. Namun, dia tetap memetik positif dari ibadahnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.