Total, dia mengabdi selama 28 tahun sejak bergabung dengan Akademi AS Roma pada 1989.
"Apakah kalian tahun mainan favorit saya ketika kecil? Bola sepak dan masih hingga saat ini. Namun, dalam titik tertentu, Anda harus bertambah dewasa. Itulah yang orang lain katakan bahwa waktu telah membuat keputusan."
"Waktu berjalan begitu cepat, sama seperti pada 17 Juni 2001 (ketika AS Roma menjalani laga penentuan juara). Saya tak sabar mendengar wasit meniup peluit tanda berakhirnya pertandingan. Hal itu masih membuat saya merinding."
Baca juga: Tim Juru Kunci Serie A Siap Tampung Totti
"Kini, waktu memberi tahu bahwa saya harus tumbuh. Dia mengatakan, mulai besok, saya akan menjadi orang dewasa. Melepas kostum dan sepatu sepak bola."
"Mulai sekarang, saya adalah laki-laki yang tak bakal lagi mencium bau rumput, merasakan terpaan cahaya matahari di wajah, adrenalin, dan kepuasan ketika merayakan."
Putusan Totti mundur sudah bulat. Ketika kontraknya rampung pada akhir musim ini, pemain berusia 40 tahun itu pun akan memutuskan gantung sepatu.
"Dalam tiga bulan terakhir, saya selalu bertanya kenapa harus bangun dari mimpi ini. Ini seperti ketika sedang mimpi pada masa kecil dan ibumu membangunkan karena harus sekolah. Kamu mencoba tidur dan bermimpi, tetapi tidak dapat mimpi serupa."
"Kali ini bukanlah mimpi. Ini realitas. Saya ingin mendedikasikan surat ini kepada seluruh anak kecil yang mendukung saya dan berharap tumbuh seperti saya."
"Perjalanan karier saya mungkin seperti dongeng, dan bagian terburuk adalah sudah akan tamat. Saya akan melepas kostum untuk terakhir kali. Namun, saya takkan siap untuk mengatakan bahwa ini telah berakhir."
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.