GRESIK, KOMPAS.com – Pelatih Persegres Gresik United, Hanafi, mengaku cukup kecewa dengan hasil imbang kontra PSM Makassar. Dia menilai anak-anak asuhannya punya potensi meraup poin penuh.
Di luar dugaan banyak pihak, Persegres Gresik United mampu menahan imbang 1-1 tim peringkat pertama di klasemen sementara kompetisi Liga 1, PSM Makassar, dalam pertandingan di Stadion Petrokimia, Minggu (28/5/2017) malam.
Bahkan, tim Laskar Joko Samudro sempat unggul lebih dulu melalui Komarudin pada menit ke-53. PSM menyamakan melalui Rizky Pellu pada menit ke-81, memanfaatkan eksekusi tendangan pojok Ghozali Siregar.
“Saya hanya tegaskan, anak-anak telah memberikan perlawanan kepada PSM. Saya bilang tetap terus saja," kata pelatih Persegres Hanafi selepas pertandingan.
"Cuma, saya kecewa dengan wasit. Padahal anak-anak sudah luar biasa, terutama penjaga gawang,” tuturnya lagi.
Dalam pertandingan tersebut, PSM memang terlihat cukup mendominasi. Khususnya pada babak pertama, sekalipun tidak diperkuat Marc Anthony Klok yang mengalami cedera pada saat melakukan sesi pemanasan sebelum pertandingan.
Namun upaya PSM mengonversi beberapa peluang menjadi gol di babak pertama gagal. Fitrul Dwi Rustapa yang dipercaya tampil di bawah mistar gawang Persegres menggantikan Satria Tama, tampil cukup gemilang.
“Kuncinya adalah semangat dan tidak kenal lelah. Saya sudah bilang kepada anak-anak, menghadapi tim-tim besar hasilnya harus bagus,” ujar Hanafi.
Hanafi menilai, tim asuhannya sebenarnya memiliki peluang untuk memenangi pertandingan kontra PSM setelah salah satu penyerangnya sempat diganjal oleh bek lawan di kotak terlarang saat pertengahan babak kedua.
Namun, wasit Oki Dwi Putra Sanjaya tidak melihat itu sebagai sebuah pelanggaran sehingga tidak memberikan hadiah penalti kepada Persegres.
“Kami seharusnya dapat penalti. Sebab, saat Persija (Jakarta) lawan Bali United seperti itu sudah dapat penalti. Malah, kami yang sudah berjuang dengan pemain lokal seperti ini, tetapi enggak pernah ada perhatian,” ucap dia.
Baca juga: Hasil Liga Italia, Kekalahan Perdana Milan dari Cagliari sejak 1998
Meski belum mampu mendapatkan kemenangan keduanya di kompetisi musim ini, Hanafi tetap berharap anak didiknya akan terus bersemangat dan tidak patah semangat dalam menjalani pertandingan selanjutnya.
“Kami akan tetap berjuang, masalah hitung-hitungan itu terakhir. Saya tadi juga sudah bilang ke anak-anak begitu. Kalau main jangan dihitung, pokoknya ayo menang. Hal itu tadi sudah ditunjukkan oleh anak-anak,” kata Hanafi.
Fitrul yang tampil gemilang di bawah mistar gawang Persegres dalam pertandingan tersebut menambahkan bahwa dia dan rekan-rekannya telah berusaha maksimal untuk bisa memenangi pertandingan kontra PSM. Hanya, belum mendapatkan hasil yang diharapkan.
“Saya sendiri bersyukur bisa diberi kepercayaan oleh pelatih dalam pertandingan ini, baik pelatih kiper maupun pelatih kepala. Sayang, kami masih gagal menang. Semoga ke depan, kami bisa lebih baik lagi,” kata Fitrul.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.