Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Era Ancelotti, AC Milan Bisa Berharap kepada Montella

Kompas.com - 27/05/2017, 10:57 WIB
Eris Eka Jaya

Penulis

Sumber JUARA

KOMPAS.com - Seusai ditinggal Ancelotti pada 2009, suhu kursi allenatore Milan semakin memanas tiap musimnya.

Sejak itu, tercatat sudah ada tujuh pelatih hadir di bangku pelatih Milan.

Ancelotti, yang meninggalkan Milan dengan kesan positif, bisa disebut menjadi pelatih paling langgeng di San Siro. Namun, setelah dia, Il Diavolo Rosso mulai berlaku "kejam" kepada pelatih yang tak mencapai target.

Dari mulai Leonardo pada 2009 hingga Cristian Brocchi pada 2016, hanya ada Massimiliano Allegri yang berhasil menjadi pelatih Milan lebih dari semusim.

Allegri sukses mempersembahkan scudetto kedelapan bagi Rossoneri sekaligus yang terakhir pada era Silvio Berlusconi.

Hal wajar mengingat skuad yang dimiliki Allegri saat itu mentereng. Dihuni pemain bintang seperti Zlatan Ibrahimovic, Ronaldinho, hingga Thiago Silva, sudah "wajib hukumnya" bagi Milan meraih scudetto.

Hanya sekali meraih scudetto, umur Allegri di Milan pun cuma berjalan tiga setengah musim. Pada pertengahan Serie A 2013-2014, Allegri akhirnya dipecat karena saat itu tidak berhasil membawa Milan ke papan atas klasemen.

Sepeninggalan Allegri, pelatih-pelatih Milan berikutnya tidak ada yang mampu bertahan lebih dari satu musim. Sampai akhirnya, Vincenzo Montella datang pada awal musim ini.

Montella, yang dibebani target minimal finis di zona Liga Europa, sukses mencapainya dengan skuad ala kadarnya. Si Pesawat Terbang Kecil sukses membawa Milan berlaga di kompetisi antarklub Eropa.

Usai lengsernya Allegri, kursi pelatih Milan yang sebelumnya selalu "panas pelan-pelan mulai kembali dingin" pada era Montella.

Pemilik baru Milan, Li Yonghong, berniat untuk mempertahankan Montella sebagai juru taktik musim depan.

Dengan ditopang situasi finansial yang lebih baik, Montella dan para personel Rossoneri seharusnya bisa menjaga harapan besar akan kebangkitan Milan pada musim-musim berikutnya. (CW-1)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Doa Susy Susanti untuk Indonesia di Final Thomas dan Uber Cup 2024

Doa Susy Susanti untuk Indonesia di Final Thomas dan Uber Cup 2024

Badminton
Barcelona Tembak Kaki Sendiri, Xavi Marah

Barcelona Tembak Kaki Sendiri, Xavi Marah

Liga Spanyol
Hasil dan Klasemen Liga Inggris: Arsenal-Man City Pesta, Perburuan Gelar Sengit

Hasil dan Klasemen Liga Inggris: Arsenal-Man City Pesta, Perburuan Gelar Sengit

Liga Inggris
Hasil Sassuolo Vs Inter: Emil Audero Starter, Nerazzurri Kalah dari Tim Degradasi

Hasil Sassuolo Vs Inter: Emil Audero Starter, Nerazzurri Kalah dari Tim Degradasi

Liga Italia
Real Madrid Juara Liga Spanyol Usai Girona Gilas Barcelona 4-2

Real Madrid Juara Liga Spanyol Usai Girona Gilas Barcelona 4-2

Liga Spanyol
Hasil Man City Vs Wolves 5-1: Empat Gol Haaland Meneror Arsenal

Hasil Man City Vs Wolves 5-1: Empat Gol Haaland Meneror Arsenal

Liga Inggris
Hasil Real Madrid Vs Cadiz 3-0, Los Blancos di Ambang Juara Liga Spanyol

Hasil Real Madrid Vs Cadiz 3-0, Los Blancos di Ambang Juara Liga Spanyol

Liga Spanyol
Indonesia ke Final Uber Cup 2024, Tak Ada Kata Mustahil Lawan China

Indonesia ke Final Uber Cup 2024, Tak Ada Kata Mustahil Lawan China

Badminton
Thomas dan Uber Cup 2024, Salut Jonatan untuk Tim Putri Indonesia

Thomas dan Uber Cup 2024, Salut Jonatan untuk Tim Putri Indonesia

Badminton
Indonesia ke Final Thomas Cup 2024, Jonatan Sebut Fajar/Rian Jadi Kunci

Indonesia ke Final Thomas Cup 2024, Jonatan Sebut Fajar/Rian Jadi Kunci

Badminton
Klub Elkan Baggott Ipswich Town Promosi ke Premier League

Klub Elkan Baggott Ipswich Town Promosi ke Premier League

Liga Inggris
Hasil Arsenal Vs  Bournemouth: The Gunners Pesta 3 Gol, Amankan Puncak

Hasil Arsenal Vs Bournemouth: The Gunners Pesta 3 Gol, Amankan Puncak

Liga Inggris
Sejarah 26 Tahun Terulang, Putra-putri Indonesia ke Final Thomas dan Uber Cup 2024

Sejarah 26 Tahun Terulang, Putra-putri Indonesia ke Final Thomas dan Uber Cup 2024

Badminton
Indonesia ke Final Piala Thomas 2024, Fajar/Rian Terlecut Prestasi Tim Uber

Indonesia ke Final Piala Thomas 2024, Fajar/Rian Terlecut Prestasi Tim Uber

Badminton
Thomas Cup 2024, Indonesia Tunggu China atau Malaysia di Final

Thomas Cup 2024, Indonesia Tunggu China atau Malaysia di Final

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com