Yang paling sulit adalah menyelesaikan pekerjaan yang diminta dalam waktu singkat. Saya menekankan waktu. Akan lebih baik lagi apabila waktunya lebih panjang
Sebab, seorang pelatih pasti sedih apabila proyeknya tidak selesai. Terlebih lagi ketika publik dan federasi memberikan tuntutan besar.
Publik memang memiliki ekspektasi besar terhadap timnas. Siapkah Anda menghadapinya?
Itu sudah menjadi hukum dari kepelatihan. Saya hanya bisa bekerja keras dan berusaha mengeluarkan kemampuan terbaik dari pemain. Saya memahami sekali risikonya.
Seperti yang dikatakan sebelumnya, saya ingin orang mengingat saya dan tim U-22 sebagai orang yang mau bekerja keras.
PSSI melakukan naturalisasi terhadap sejumlah pemain. Terakhir adalah Ezra Walian dan ada pula Stefano Lilipaly di timnas senior.
Seberapa penting peran pemain naturalisasi untuk meningkatkan kualitas skuad? Lalu, apakah ada kemungkinan menambah pemain naturalisasi karena masih ada banyak lagi di Belanda?
Selama pemain itu bisa menjadi pembeda dan meningkatkan kualitas tim kami, saya sangat senang. Paling dekat adalah Ezra Walian.
Saya senang saat dia bergabung dengan tim kami karena dirinya memiliki kemauan bekerja keras untuk Indonesia. Dia menunjukkannya dalam pertandiongan melawan Myanmar. Dia memutuskan bermain untuk Indonesia, padahal dirinya berasal dari klub besar Eropa.
Baca juga: Wawancara Eksklusif, Lilipaly di Antara Mimpi Promosi dan Rindu Timnas
Ada banyak pelatih sukses yang ketika bermain menjadi gelandang bertahan. Sebut saja Carlo Ancelotti, Josep Guardiola, Antonio Conte, Diego Simeone, dan Didier Deschamps.
Anda juga di posisi serupa saat bermain. Bagaimana posisi ketika bermain memengaruhi gaya kepelatihan Anda?
Pemain tengah adalah bagian penting dalam tim. Mengapa? Semua aksi yang terjadi dalam sepak bola harus melewati lini tengah. Sebagai pemain tengah, saya bisa melihat banyak hal positif dan negatif dalam tim. Akhirnya sebagai gelandang, saya menjadi sosok yang bisa memperbaiki tim.
Saat pensiun, saya memutuskan untuk menjadi pelatih. Sebab, saya ingin memberikan solusi kepada tim dan memperbaiki tim.
Ketika menjadi seorang pemain tengah, saya juga mendapatkan banyak informasi. Kita bisa melihat saat ini. Banyak pelatih-pelatih top dunia dulunya adalah pemain
Baca juga: Tiga Maestro yang Menginspirasi Metode Latihan Luis Milla
Ini terkait salah satu bekas klub Anda. Ada dua klub Spanyol di final Liga Champions. Bagaimana Anda memetakan calon juara kali ini?
Perjalanan masih panjang untuk mencapai final. Melawan Atletico Madrid biasanya rumit untuk Real Madrid.
Saya meyakini, Real Madrid bisa mencetak satu gol di kandang Atletico. Namun, saya tidak melihat bahwa Atletico Madrid mampu mencetak tiga gol dan masuk final
Di final, Real Madrid akan ditunggu lawan sulit. Juventus kemungkinan akan masuk final. Mereka adalah tim besar. Bisa dilihat saat melawan Barcelona bagaimana kapasitas Juventus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.