MONAKO, KOMPAS.com - Sejumlah catatan menarik terjadi pada pertandingan semifinal pertama Liga Champions antara AS Monaco dan Juventus di Stade Louis II, Rabu (3/5/2017) atau Kamis dini hari WIB. Juventus menang 2-0 pada laga tersebut berkat aksi Gonzalo Higuain.
Torehan dua gol Gonzalo Higuain ke gawang AS Monaco (menit ke-29 dan 59') menunjukkan Juventus tetap garang meski bermain di kandang lawan.
I Bianconeri - Si Putih-Hitam, julukan Juventus - meraih lima kemenangan dari enam partai tandang di Liga Champions musim ini. Total, mereka baru kemasukan satu gol, yakni lawan Sevilla di fase grup (1-3).
Baca juga: Hasil Liga Champions, Higuain Menangkan Juventus di Kandang Monaco
Berikut empat hal lain yang menarik dibahas dari kemenangan Juventus di markas Monaco kali ini.
1. Pelajaran dari 'orang tua'
Duel AS Monaco versus Juventus dijuluki pertarungan antara 'bocah ajaib' melawan 'orang tua'.
Monaco yang diperkuat sekumpulan pemain muda diprediksi bakal merepotkan sederet awak senior Bianconeri dengan modal kegesitan.
Buffon & Mbappe pic.twitter.com/BmRDKhsam0
— Serie A News (@TransfersCalcio) May 3, 2017
Monaco diwakili remaja yang sedang naik daun, Kylian Mbappe Lottin (18 tahun). Dia head-to-head lawan kiper veteran Juve, Gigi Buffon (39), serta bek gaek, Andrea Barzagli (35) dan Giorgio Chiellini (32).
Hasilnya, para 'orang tua' dari Italia memberi pelajaran berharga. Pengalaman dan ketangguhan benteng Juve mencegah Mbappe bikin kejutan lagi.
Sebelum memasuki 20 menit terakhir, ada 24 sapuan yang dilancarkan pemain Bianconeri dan 24 tekel buat mencegah akselerasi serdadu Monaco.
Chiellini seorang diri sampai mencatatkan 10 sapuan. Di lain pihak, Mbappe memiliki dua tembakan tepat sasaran yang mampu diblok Buffon.
Khusus bagi Buffon, sang kapten menunjukkan kematangan dan ketenangan luar biasa dengan melakukan lima penyelamatan guna mencegah lahirnya gol dari Monaco.
Buffon kini membukukan rekor 44 clean-sheet dalam 100 partai Liga Champions yang dilakoni bareng Juventus.
2. 'Si Gendut' sudah 30 gol
Gonzalo Higuain membuktikan ejekan "gendut" yang ditujukan kepadanya ternyata berarti untuk hal lain.
Buktinya, yang gemuk bukan perut dia, melainkan pundi-pundi golnya yang semakin menggembung.
Gonzalo Higuain has scored his 30th club goal of the season - 1st player to score 30+ goals for Juventus since David Trezeguet (32) in 01-02 pic.twitter.com/DlBb4haLu9
— Sky Sports Statto (@SkySportsStatto) May 3, 2017
Musim ini, bomber Argentina berusia 29 tahun itu sudah melebihi barier koleksi 30 gol di berbagai ajang.
Total, Higuain menceploskan 31 gol. Sebanyak lima gol di antaranya muncul di Liga Champions. Pemain terakhir Juve yang mampu melesakkan 30 gol atau lebih dalam semusim adalah David Trezeguet.
Striker legendaris Prancis itu membukukan 32 gol pada musim kompetisi 2001-2002.
Baca juga: Berita Populer Bola, Hasil Liga Champions dan Rekor Cristiano Ronaldo
3. Juventus steril lagi, Monaco tumpul
Juventus mempertahankan rekor tak kebobolan sejak memasuki fase gugur Liga Champions musim ini.
Secara berturut-turut, Gigi Buffon cs membuat clean-sheet kontra Porto (2-0, 1-0), Barcelona (3-0, 0-0), dan Monaco (2-0).
Hanya Juventus 2016-2017, AC Milan 2004-2005, dan Arsenal 2005-2006 yang membukukan lima clean-sheet beruntun di tahap knock-out ajang ini.
Juventus become the third team in history to keep five consecutive clean sheets in the Champions League knockout stages.
No way through. pic.twitter.com/SIRamQpMeA
— Squawka Football (@Squawka) May 3, 2017
Kalau menghitung kiprah di fase grup, Bianconeri bahkan mampu menjaga gawang mereka tetap steril dalam 621 menit terakhir.
Sebaliknya, Monaco, yang sudah mencetak lebih dari 100 gol pada berbagai ajang musim ini, dipaksa tumpul untuk kali pertama di Louis II sejak 26 November 2015!
Kekalahan dari Juve mengakhiri rangkaian laga Monaco dengan hiasan gol di angka 41 partai konsekutif.
4. Pola 4-2-3-1 dan 3-4-2-1
Pelatih Juventus, Massimiliano Allegri, menunjukkan kecerdasannya lagi di partai ini. Bagan formasi di situs UEFA menunjukkan Bianconeri tampil dengan skema awalan 4-2-3-1.
Dalam susunan itu, kuartet bek Barzagli, Leonardo Bonucci, Chiellini, dan Alex Sandro berdiri sejajar di lini belakang.
Massimiliano Allegri on the treble: "We’re thinking about winning one, then we’ll think about other and finally trying to win the third." pic.twitter.com/bNqJs37GS4
— Squawka News (@SquawkaNews) April 27, 2017
Adapun Dani Alves berada sedikit ke depan untuk melengkapi trio penyokong Higuain bersama Paulo Dybala dan Mario Mandzukic.
Dalam praktiknya, susunan itu berubah menjadi 3-4-2-1. Trio BBC (Barzagli, Bonucci, Chiellini) banyak berkumpul di kotak penalti guna melindungi Buffon.
Para bek tengah ini berfungsi membentengi serbuan dua penyerang dan dua winger ofensif Monaco yang rutin merangsek ke depan. Imbasnya, lini belakang Juventus tetap solid dan padat.
Sementara Dani Alves yang didorong lebih maju bisa rajin mengeksploitasi sisi kiri Monaco yang kerap lowong ditinggalkan Djibril Sidibe dan Thomas Lemar.
Alves pun akhirnya menjadi kreator dua gol Higuain. Agresivitas Juventus juga tetap terjaga karena adanya trio Dybala, Mandzukic, dan Higuain di lini depan.
Pola 3-4-2-1 bisa dibilang menjadi hasil kreasi brilian yang lain dari otak Allegri musim ini.
Skema tersebut seperti pengembangan sistem 3-4-1-2 yang pernah dipasang sebagai pakem awalan di laga kontra Dinamo Zagreb (2-0, fase grup) dan Napoli (3-1, Coppa Italia).
Bedanya, dalam dua percobaan sebelumnya Allegri masih menaruh Mandzukic sebagai rekan duet Higuain di depan dengan sokongan Dybala di pos trequartista alias penyerang lubang. (Beri Bagja)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.